Liputan6.com, Jakarta - JPMorgan Chase menjadi bank yang memenangkan lelang untuk mengakuisisi First Republic Bank yang sebelumnya diambil alih oleh Regulator AS karena dilanda krisis.
Akuisisi ini akan memungkinkan JPMorgan menguasai semua simpanan dan sebagian besar aset First Republic Bank.
Advertisement
Melansir CNBC International, Selasa (2/5/2023) JPMorgan akan mendapatkan sekitar USD 92 miliar atau Rp. 1,3 kuadriliun dalam bentuk deposito setelah kesepakatan tersebut, yang mencakup suntikan 30 miliar dari JPMorgan dan bank-bank besar lainnya di AS ke First Bank Republic bulan lalu.
Federal Deposit Insurance Corporation sepakat untuk menyerap sebagian besar kerugian hipotek dan pinjaman komersial yang diperoleh JPMorgan, dan juga memberikannya batas kredit USD 50 miliar.
Selain itu, akuisisi ini juga akan menambah keuntungan senilai lebih dari USD 500 juta (Rp. 7,3 triliun) per tahun ke JPMorgan, namun tidak termasuk biaya satu kali.
Sebagai bagian dari transaksi pembelian First Republic, JPMorgan mengatakan telah melakukan pembayaran sebesar USD 10,6 miliar (Rp. 155,7 triliun) kepada FDIC.
Bank itu mengatakan bahwa cabang First Republic Bank akan beroperasi secara normal pada hari Senin, meskipun berencana untuk menghentikan merek First Republic.
Saham JPMorgan naik 3,3 persen menyusul kesepakatan pembelian First Republic Bank pada Senin (1/5) waktu setempat.
"84 kantor First Republic Bank di delapan negara bagian akan dibuka kembali sebagai cabang JPMorgan Chase Bank, National Association, hari ini selama jam kerja normal," kata FDIC dalam sebuah pernyataan.
"Semua deposan First Republic Bank akan menjadi deposan JPMorgan Chase Bank, National Association, dan akan memiliki akses penuh ke semua simpanan mereka," bebernya.
CEO JPMorgan Jamie Dimon pun menyambut akuisisi tersebut.
"Pemerintah kami mengundang kami dan yang lainnya untuk maju, dan kami melakukannya. Akuisisi ini secara sederhana menguntungkan perusahaan kami secara keseluruhan, menambah pemegang saham, membantu memajukan strategi kekayaan kami, dan melengkapi waralaba kami yang sudah ada," tutur Dimon.
First Republic Bank Dilelang, Citizens Financial hingga JPMorgan Minat Beli
Diwartakan sebelumnya, PNC Financial Services Group, JPMorgan Chase & Co dan Citizens Financial Group Inc menjadi salah satu bank di Amerika Serikat (AS) yang mengajukan penawaran terakhir dalam lelang First Republic Bank yang digelar oleh regulator AS.
Mengutip US News, Senin (1/5/2023) sumber menyebutkan bahwa Federal Deposit Insurance Corp diperkirakan akan mengumumkan hasil kesepakatan pada Minggu malam 30 April 2023.
Sumber itu mengatakan, regulator kembali memberikan permintaan agar penawaran dan kriteria khusus untuk First Republic Bank direvisi.
FDIC, sementera itu tidak tersedia untuk memberikan komentar. Guggenheim yang menjadi penasihat FIDC, FRC dan bank juga menolak berkomentar.
Seperti diketahui, regulator AS telah mencoba untuk menjual First Republic Bank selama akhir pekan, dengan sekitar 6 bank yang mengajukan penawaran.
Kesepakatan untuk First Republic Bank terjadi kurang dari dua bulan setelah Silicon Valley Bank dan Signature Bank gagal di tengah pelarian simpanan dari pemberi pinjaman AS, memaksa Federal Reserve untuk mengambil tindakan darurat guna menstabilkan pasar.
Sementara pasar telah tenang, kesepakatan untuk First Republic Bank akan diawasi dengan ketat untuk jumlah dukungan yang perlu diberikan pemerintah.
FDIC secara resmi mengasuransikan simpanan hingga USD 250.000. Tetapi karena khawatir akan bank run lebih lanjut, regulator mengambil langkahdengan mengasuransikan semua simpanan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Advertisement
Sekilas Tentang First Republic Bank
First Republic Bank pertama didirikan pada tahun 1985 oleh James "Jim" Herbert, putra seorang bankir komunitas di Ohio.
Merrill Lynch mengakuisisi bank tersebut pada tahun 2007, tetapi terdaftar di pasar saham pada tahun 2010 setelah dijual oleh pemilik baru Merrill, Bank of America Corp, menyusul krisis keuangan tahun 2008.
Selama bertahun-tahun, First Republic Bank memikat pelanggan berpenghasilan tinggi dengan tarif preferensial untuk hipotek dan pinjaman.
Strategi ini membuat bank tersebut lebih rentan daripada pemberi pinjaman regional dengan pelanggan kelas menengah. Bank itu diketahui memiliki tingkat simpanan yang tidak diasuransikan yang tinggi, sebesar 68 persen dari simpanan.
Pemberi pinjaman yang berbasis di San Francisco itu melihat simpanan yang kabur pada kuartal pertama, hingga lebih dari UD 100 miliar.
Sumber mengatakan bahwa FDIC memutuskan posisi First Republic Bank telah memburuk dan tidak ada lagi waktu untuk melakukan penyelamatan melalui sektor swasta.