Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan bahwa tingkat inflasi April 2023 yang bertepatan pada bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri berada di angka 0,33 persen (mtm). Tingkat inflasi di Ramadan dan Lebaran tahun ini mengalami penurunan.
“Inflasi bulanan di 2023 di bulan April 0,33 persen (mtm)dan ini lebih rendah dibandingkan dengan Ramadan dan lebaran di tahun 2022,” kata Margo di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Advertisement
Berdasarkan data BPS, tingkat inflasi Ramadan dan Lebaran tahun 2022 tercatat sebesar 0,40 persen (mtm). Tahun 2022 sebesar 0,32 persen, tahun 2020 sebesar 0,7 persen (mtm) karena masa awal pandemi dan tahun 2019 0,55 persen (mtm).
Margo menjelaskan penurunan inflasi tersebut disebabkan oleh beberapa peristiwa. Pertama, pasokan produk hortikultura relatif terjaga karena bertepatan dengan panen raya selama bulan Maret dan April. Akibatnya komoditas cabai merah dan cabai rawit mengalami deflasi. Sehingga bisa meredam tingkat inflasi umum.
Kedua, andil inflasi beberapa komoditas pangan di bulan April 2023 relatif lebih rendah dibandingkan momentum Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendorong inflasi pada Ramadan dan lebaran tahun ini dari kelompok transportasi dengan inflasi 0,84 persen dan andilnya terhadap kenaikan inflasi April 2023 yakni 0,11 persen.
Inflasi pada angkutan udara dengan andil 0,06 persen, angkutan antar-kota 0,03 persen dan komoditas emas perhiasan dengan andil 0,02 persen. Selain itu, daging ayam ras juga memberikan andil inflasi 0,02 persen dan beras memberikan andil sebesar 0,02 persen dan rokok kretek/filter andilnya 0,02 persen.
“Jadi secara garis besar, inflasi di periode Ramadan dan Lebaran ini lebih rendah dari tahun lalu,” kata dia.
Margo mengatakan, rendahnya inflasi kali ini tidak terlepas dari kesiapan berbagai pihak. Termasuk berkat panen raya produksi hortikultura yang bisa mempengaruhi inflasi di April 2023.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Harga Tiket Pesawat Lebaran Jadi Biang Kerok Inflasi April 0,33 Persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan atau month to month pada April 2023 terjadi sebesar 0,33 persen. Angka inflasi tersebut muncul khususnya selama momen Ramadan dan Lebaran yang terjadi pada bulan itu.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada kelompok transportasi, dengan inflasi sebesar 0,84 persen. Sektor tersebut turut memberikan andil 0,11 persen pada inflasi April 2023.
"Menurut komoditas, penyebab inflasi April sebesar 0,33 persen di antaranya yang berikan andil cukup besar, angkutan udara dengan andil 0,06 persen," jelas Margo dalam rilis BPS April 2023, Selasa (2/5/2023).
Selain harga tiket pesawat, angkutan antar kota turut mendongkrak inflasi bulan tersebut dengan andil 0,03 persen. Lalu juga komoditas emas, daging ayam ras, beras, dan rokok kretek filter dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen.
Adapun menurut kelompok pengeluaran, Margo melanjutkan, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi pada April 2023.
"Kecuali pada kelompok pengeluaran untuk informasi, komunikasi dan jasa keuangan, dimana di bulan April ini alami deflasi, namun andilnya sangat kecil pada inflasi di bulan April 2023," imbuhnya.
Bila dihitung secara tahunan atau year on year (YoY), April 2023 terjadi inflasi sebesar 4,33 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,01 persen.
"Jika dilihat berdasarkan series, inflasi di bulan April 2023 secara bulan ke bulan lebih tinggi dibanding inflasi bulan Maret 2023 sebesar 0,18 persen," pungkas Margo.
Advertisement