Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki beragam potensi yang mampu mendongkrak perekonomian daerah. Salah satunya dengan mengembangkan potensi desa wisata yang ada di daerah.
Seperti potensi desa wisata yang ada di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Provinsi Sumatera Barat memiliki sejumlah potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata pegunungan hingga pantai.
Bahkan, sejumlah desa di Sumatera Barat yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar oleh Kemenparekraf. ADWI 2023 diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Sehingga, mengangkat desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia, serta berdaya saing global dan berkelanjutan. Berikut daftar desa wisata Sumatera Barat mengutip kemenparekraf.go.id:
Desa Wisata Nagari Sijunjung
Desa wisata di Sumatera Barat ini berada di Kabupaten Sijunjung. Memiliki budaya yang kental, Desa Wisata Nagari Sijunjung masih menjaga tradisi khas Minangkabau hingga sekarang.
Berbalut hawa sejuk khas pedesaan, Sobat Parekraf akan dibawa masuk ke "Lorong Waktu". Karena ada sekitar 76 rumah gadang dari abad ke-16 dan 17 M. Desa wisata ini juga terdapat 40 rumah adat yang bisa digunakan sebagai homestay, dengan fasilitas yang memadai.
Pengunjung bisa melihat Tradisi Bakaua Adat Nagari Sijunjung, atau Tradisi Berkaul Adat. Tradisi ini biasa diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, ada juga seni bela diri tradisional yang ada sejak 1119, yakni Silat Harimau.
Desa Wisata Kubu Gadang
Kubu Gadang di Kota Padang Panjang. Desa wisata ini kaya akan tradisi leluhur yang masih lestari sampai saat ini. Ikon dari Desa Wisata Kubu Gadang adalah Silek Lanyah, pencak silat yang dipentaskan di tengah sawah berlumpur.
Kemudian ada tradisi Bajamba: makan bersama ala masyarakat Minangkabau dalam menyambut hari-hari besar atau upacara adat. Untuk mengikuti rangkaian tradisi-tradisi tersebut, pengunjung bisa menghadiri Baronde, atau kegiatan panen padi secara massal di Desa Wisata Kubu Gadang.
Acara ini biasanya dimeriahkan dengan makan bersama di tengah sawah, sekaligus mementaskan atraksi kesenian tradisional: tari piring, tari pasambahan, dan silek lanyah.
Desa Wisata Nyarai
Terletak di daerah Padang Pariaman, desa wisata di Sumatera Barat satu ini berada di bawah kaki Bukit Barisan. Desa Wisata Nyarai memiliki beberapa air terjun, salah satu Air Terjun Nyarai, dengan kolam alami yang terbentuk sejak jutaan tahun silam, akibat fenomena breksi.
Selain Air Terjun Nyarai, Sobat Parekraf bisa mengunjungi Air Terjun Balek. Untuk mencapai air terjun tersembunyi ini kita harus berjalan kaki kurang lebih 5,5 km.
Aktivitas seru lainnya yang bisa kita lakukan di desa wisata Sumatera Barat ini adalah arung jeram menyusuri sungai Batang Anai. Jadi, Desa Wisata Nyarai sangat cocok untuk Sobat Parekraf yang hobi aktivitas outdoor.
Desa Wisata Sumatera Barat
Desa Wisata Lawang
Desa Wisata Lawang ini berada di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Menawarkan bentang alam yang indah, karena berada di ketinggian 1.250 mdpl.
Di Desa Wisata Lawang terdapat tempat bermain paralayang terbaik kedua di dunia, yakni di Puncak Lawang. Dari spot ini Sobat Parekraf bisa menikmati Danau Maninjau yang memesona dari ketinggian.
Sobat Parekraf juga bisa menjajal produk ekonomi kreatif di Desa Wisata Lawang, yakni Gula Saka Lawang. Kalau beruntung kita bisa melihat langsung proses pembuatan gula tebu dengan cara tradisional Kilangan Kabau, atau menggunakan tenaga kerbau.
Desa Wisata Muntei
Desa Wisata Muntai ini sangat kental dengan budaya adat yang masih lestari. Terdapat dua sanggar yang menjadi tempat mengenalkan budaya Mentawai, yakni Sanggar Babukat dan Sanggar Uma Jaraik Sikerei.
Sanggar Babukat digunakan untuk menyimpan atribut budaya Mentawai, seperti alat tari, tempat makan, hingga alat musik. Sedangkan, Sanggar Uma Jaraik Sikerei diperuntukkan mengenalkan perpaduan musik tradisional dan modern.
Atraksi wisata lainnya dari Desa Wisata Muntei adalah pengelolaan sagu, pembuatan kabit (cawat tradisional Mentawai), hingga pembuatan tato tradisional Mentawai yang sangat ikonik.
Advertisement