Liputan6.com, Tokyo - Pihak berwenang di sebuah kota di Jepang memutuskan menyingkirkan sebuah piano jalanan. Alasannya, beberapa orang memainkannya terlalu lama atau terlalu nyaring.
Batas waktu memainkan piano ini sendiri 10 menit dan harus disudahi saat malam hari.
Advertisement
Media lokal melaporkan bahwa para pejabat di Kakogawa telah memindahkan instrumen tersebut dari depan gerbang tiket stasiun kereta Kakogawa, Prefektur Hyogo, hanya enam bulan setelah meletakkannya di sana untuk menghibur penumpang yang lewat.
Pejabat kota mengatakan, terlalu banyak yang telah melampaui batas waktu 10 menit, bahkan seseorang dikabarkan pernah memainkan piano selama satu jam. Sementara yang lain telah melanggar peraturan tentang bernyanyi terlalu keras atau memainkannya dengan volume yang kencang, termasuk saat pengumuman dari stasiun disiarkan.
"Setelah permintaan untuk mengekang semangat artistik mereka tidak diindahkan, (otoritas) kota memutuskan piano akan membunyikan nada terakhirnya pada Minggu pukul 21.00," ungkap kantor berita NHK, seperti dilansir The Guardian, Selasa (2/5/2023).
Sebagian Sedih Piano Dipindahkan
Sementara sejumlah penumpang kereta akan merayakan keputusan pihak berwenang untuk menyingkirkan piano, beberapa lainnya berduka.
"Piano menghibur dan membuat orang tersenyum," kata seorang remaja kepada NHK. "Saya hanya berharap pemain lain memiliki perilaku yang baik sehingga piano jalanan di stasiun lain tidak perlu disingkirkan."
Seorang anak laki-laki mengungkapkan bahwa dia sangat sedih mengetahui piano disingkirkan, tetapi senang karena diberi kesempatan untuk memainkannya.
"Saya harap piano jalanan ditempatkan di seluruh Jepang," katanya.
Instrumen itu sendiri kemungkinan tidak akan lama "menganggur". Pasalnya, pejabat Kakogawa mengatakan kepada NHK bahwa mereka tidak mengesampingkan opsi untuk memindahkan piano ke lokasi yang tidak berbenturan dengan pengumuman stasiun atau menyediakannya bagi musisi jalanan pada jangka waktu terbatas.
Advertisement