Api Masih Berkobar di Rest Area Tol Cipali, Menhub: Butuh Effort Lebih

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku belum puas soal penanganan rest area Km 86 B Tol Cipali yang terbakar pada musim mudik Lebaran 2023. Pasalnya, api di lokasi masih terus berkobar hingga saat ini.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 10 Mei 2023, 17:56 WIB
Menhub Budi Karya. ©2021 Merdeka.com

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku belum puas soal penanganan rest area Km 86 B Tol Cipali yang terbakar pada musim mudik Lebaran 2023. Pasalnya, api di lokasi masih terus berkobar hingga saat ini.

"Berkaitan evaluasi Cipali terkait rest area, ini masih belum memuaskan. Jadi berkaitan dengan besaran, teknik koordinasi, jalan dan sebagainya, banyaknya rest area belum terpenuhi dengan baik," ujar Menhub pasca penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran 2023 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Untuk proses pemadaman api, Kementerian Perhubungan terus berkoordinasi dengan badan usaha jalan tol (BUJT) terkait hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, Menhub menilai itu masih perlu upaya lebih.

"Khusus untuk kebakaran kami sudah mengirimkan surat kepada yang bersangkutan dan Kementerian PUPR, agar melaksanakan suatu penyelesaian. Dari data yang kita peroleh memang ada satu effort yang lebih yang harus dilakukan atas kebakaran itu," tuturnya.

Sebelumnya, ASTRA Tol Cipali selaku operator Jalan Tol Cipali mengklaim, semburan api yang terjadi di rest area KM 86 B ini bukan berasal dari galian sumur bor baru.

"Kami tidak pernah melakukan penggalian sumur bor baru di rest area KM 86 B Tol Cipali," kata Direktur Operasional ASTRA Tol Cipali, Agung Prasetyo.

Menurut dia, semburan api tersebut berasal dari sumur bor eksisting yang memang biasa digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari di rest area 86 B.

"Sebelumnya kami melaksanakan pemasangan pipa penyambung sebagai upaya meningkatkan kapasitas pompa submersible untuk meningkatkan layanan rest area Km 86 B," katanya.


Bukan Berasal dari Pipa Pertamina

Penampakan semburan api di rest area Km 86 Tol Cipali masih berkobar. Pengelola Tol Cipali dan gabungan instansi terkait terus berupaya memadamkan semburan api tersebut. (Istimewa)

Sementara Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, semburan api yang keluar dari sumur bor di Rest Area Km 86 B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Rabu (26/4/2023) bukan berasal dari pipa Pertamina, melainkan dari kebocoran gas permukaan.

"Dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah itu," terang Iwan Sukma, Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) dalam sebuah keterangan.

Tim Badan Geologi sendiri telah diterjunkan untuk menyelidiki secara pasti penyebab semburan api tersebut. Menurut Iwan, semburan api yang muncul di rest area tersebut merupakan fenomena geologi yang umum terjadi mengingat wilayah bagian utara Jawa Barat adalah wilayah produksi minyak yang cukup besar.

Lebih lanjut, Badan Geologi belum dapat memastikan penyebab kebocoran gas yang menjadi pemicu semburan api. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut apakah karena tekanan yang menutupi gas tersebut berkurang atau penyebab lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya