Liputan6.com, Cirebon - Ratusan warga Kabupaten Cirebon harus rela mengungsi imbas banjir yang menggenang pemukiman sejak Senin 1 Mei 2023 malam.
Salah satunya di kawasan Desa Gebang Mekar ketinggian air mencapai 90 cm. Tidak sedikit warga berusaha menyelamatkan barang berharga di rumah mereka yang terendam banjir di Cirebon Timur.
Koordinator BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan mengatakan, banjir itu terjadi di sejumlah titik Desa Gebang Mekar. Di antaranya Dusun 04 Blok Karang Bulu, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang ketinggian air mencapai 70 cm.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian banjir juga terjadi di Dusun 05 dan Dusun 06 Blok Karang Bulu dengan ketinggian air mencapai 90 cm.
"Banjir juga merendam Dusun 01 Blok Petoran Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang ketinggian air mencapai 80 cm," jelasnya, Selasa (2/5/2023).
Lebih lanjut, kata dia, penyebab banjir kali ini akibat meluapnya sungai Ciberes yang tidak jauh dari lokasi banjir tersebut. Bukan hanya itu, banjir yang terjadi juga disebabkan oleh rob sehingga sangat sulit untuk surut.
"Bersyukur saat ini perlahan air sudah mulai surut," paparnya.
Warga yang terdampak sejak semalam ada yang mengungsi ke rumah kerabat maupun saudara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi banjir tersebut.
"Tadi malam ada yang ngungsi, saat ini kami juga masih melakukan assesment akibat kejadian banjir tersebut," ujarnya.
Normalisasi Sungai
Informasi yang dihimpun, banjir juga menggenangi permukiman kawasan Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Terparah, banjir menggenangi ribuan rumah di Desa Gunungsari, Mekarsari, Ciuyah dan Desa Karangsari.
Banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Ciberes yang berdampak pada kesulitan warga beraktivitas.
Hujan yang melanda wilayah setempat pada Senin (1/5/2023) sejak magrib dan puncaknya sekitar pukul 23.00 WIB. Debit air masuk rumah warga dengan ketinggian di mencapai 1,5 meter.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, tetapi membuat panik sehingga warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Salah seorang warga korban banjir, Yani mengatakan, curah hujan tinggi dan mengakibatkan Sungai Ciberes meluap hingga masuk ke rumah.
Sekretaris Desa Gunungsari, Aris Suherman mengungkapkan, desanya kerap menjadi langganan banjir jika hujan dengan intensitas tinggi. Ditambah, meluapnya Sungai Ciberes.
Bahkan, kata dia, banjir kerap terjadi saat penghujan dengan intensitas tinggi dan sudah terjadi 10 kali banjir dengan skala besar dan kecil.
Dari kondisi tersebut, dia berharap program normalisasi Sungai Ciberes dilakukan secara kesinambungan guna mencegah banjir susulan.
"Setidaknya setiap dua kali atau minimal setahun sekali sungai dinormalisasi untuk mencegah banjir," Aris berharap.
Advertisement