Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Penembakan Kantor MUI, Libatkan Apsifor

Polisi menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mengetahui kejiwaan Mustofa (60), pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), meski sudah meninggal dunia.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 03 Mei 2023, 10:47 WIB
Dia menyebut, peristiwa penembakan di Gedung MUI terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Polisi menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mengetahui kejiwaan Mustofa (60), pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), meski sudah meninggal dunia. Pelaku dinyatakan meninggal usia diperiksa kepolisian, dan saat ini tengah jalani autopsi di RS Polri Kramatjati.

"Kami juga berkoordinasi dengan asosiasi Psikologi forensik untuk melaksanakan autopsi psikologi resprofektive mendalami profling lengkap baik psikologis maupun prilaku tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Dalam temuan motif sementara yang didapatkan kepolisian mengatakan kalau pelaku ingin diakui sebagai wakil Tuhan oleh pejabat pemerintah bahkan MUI.

Menurut catatan kepolisian, pelaku juga memiliki riwayat kriminal yakni pernah melakukan pengerusakan gedung DPRD Lampung dengan alasan yang serupa.

Meskipun demikian, Trunoyudo mengatakan kesimpulan terkait kejiwaan pelaku akan disampaikan sambil menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit.

"Ini kan suatu proses yang membutuhkan waktu secara scientific, tentu kita tunggu hasilnya nanti secara komprehensif kita sampaikan seluruhnya hasil autopsi," jelas dia.


Penembakan di Kantor MUI Bentuk Teror

Pasukan Brimob saat berjaga pascapenembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Penembakan yang terjadi antara pukul 10.00-11.00 WIB tersebut melukai tiga orang staff dan pelaku dikabarkan tewas saat diamankan petugas kepolisian. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan, pelaku penembakan Kantor MUI mengaku sebagai wakil tuhan.

“Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang ngaku Tuhan," tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5).

Menurut Ikhsan, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di Kantor MUI Menteng ada rapat pimpinan (Rapim) dan kegiatan silaturahmi.

"Enggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bi halal," jelas dia.

Ikhsan mengatakan, pelaku telah dibawa ke Polsek Menteng. Ada tiga korban penembakan yakni petugas keamanan, staff, dan front officer.

"Terluka tangan dan punggung, peluru karet," katanya.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka

Infografis Anggota MUI Jadi Terduga Teroris Bekasi (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya