Kurs USD Stabil Hari Ini 3 Mei 2023, Simak Mata Uang Negara Lain di Sini!

Kurs USD terhadap Rupiah terpantau masih stabil di kisaran yang sama sejak pekan lalu.

oleh Jessica Sheridan diperbarui 03 Mei 2023, 14:10 WIB
Kurs jual dolar AS pada Rabu (3/5/2023) hari ini ada di Rp 14.776,51 juga kurs belinya sebesar Rp 14.629,49. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki pekan pertama bulan Mei 2023, kurs USD terhadap Rupiah terpantau masih stabil di kisaran yang sama. Seperti yang tertulis di laman resmi Bank Indonesia, kurs jual dolar AS pada Rabu (3/5/2023) hari ini  ada di Rp 14.776,51 juga kurs belinya sebesar Rp 14.629,49.

Sementara itu, kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.447,00 dan kurs beli Rp 18.257,60. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.223,13 dengan kurs beli Rp 16.055,87 belum ada perubahan yang signifikan.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.901,74 dan kurs beli Rp 9.800,30.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.740,30 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.631,12 per 100  Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.138,11 diikuti kurs beli Rp 2.116,17.

Di sisi lain, Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,02 dengan kurs beli Rp 10,91 per Won yang keduanya mengalami penurunan. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini pun dipatok Rp 1.882,38 serta kurs beli sebesar Rp 1.863,63.

Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.066,06 dan kurs beli Rp 10.951,86 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.314,61 dan kurs beli Rp 3.277,95.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 266,96 dan kurs beli Rp 264,07 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 432,06 dan kurs belinya Rp 427,51 per Baht.


Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Lawan Dolar AS

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Rabu menguat dipicu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang baik.

Kurs rupiah pada Rabu pagi naik lima poin atau 0,03 persen ke posisi 14.709 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.714 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS karena data-data ekonomi AS menunjukkan pelemahan," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova dikutip dari Antara, Rabu (3/5/2023).

Data ekonomi AS yang kurang baik tersebut antara lain meliputi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama 2023 dan data tenaga kerja di bawah ekspektasi analis.

PDB AS naik 1,1 persen secara tahunan dalam tiga bulan pertama pada 2023, lebih rendah dari pertumbuhan 2,6 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

Dolar jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data menunjukkan bahwa lowongan kerja AS turun pada Maret, sehari sebelum Bank Sentral AS atau Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin.


Lowongan Kerja di AS Turun

Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lowongan pekerjaan AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut dan pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan beberapa pelunakan di pasar tenaga kerja yang dapat membantu perjuangan Fed melawan inflasi.

Federal Reserve atau The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada Rabu untuk memerangi inflasi, sementara Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan regulernya pada Kamis (4/5/2023). Lebih banyak kenaikan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya