Liputan6.com, Jakarta Sejumlah kalangan menilai program mudik Lebaran 2023 sukses dilalui dengan aman dan lancar. Namun, periode tersebut turut meninggalkan catatan bagi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), gara-gara adanya laporan sejumlah pemudik hilang di pantai.
Kepala Basarnas Henri Alfiandi menilai, selama periode mudik Lebaran lalu, perlu dilakukan penanganan khusus terhadap para pemudik yang pulang kampung sembari rekreasi, khususnya di pantai.
Advertisement
"Kami mendapat catatan khusus ketika pelaksanaan rekreasi di tempat di mana mereka mudik. Ini sungguh sangat membutuhkan effort tinggi. Walaupun tim kami bekerja keras, banyak yang diselamatkan, tapi ada yang hilang enam orang," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, dikutip Rabu (3/5/2023).
Padahal, Henri menambahkan, Basarnas sudah jemput bola dengan menyiagakan personelnya di semua tempat rekreasi, termasuk pantai sepanjang libur Lebaran kemarin.
"Justru pantai-pantai yang tidak dianggap sebagai tujuan wisata biasa yang kurang mendapat perhatian. Ini terjadi, karena merasa penuh, mereka (pemudik) pindah ke pantai yang tidak biasa dikunjungi," imbuhnya.
Sore Hari
Di saat tim Basarnas sudah merasa optimal mengawasi, lanjut Henri, banyak pemudik memilih untuk berenang di tepian pantai sore hari. Soalnya, ombak pada waktu tersebut tengah ganas.
"Kejadiannya di Pelabuhan Ratu dan di Parangtritis. Di saat kita lengah, ini terjadi. Ada yang diselamatkan, ada juga yang hilang. Itu dewasa, bukan anak-anak," tegas Henri.
Belajar dari hal tersebut, ia lantas meminta pemerintah daerah (pemda) ke depan lebih bersiaga di tempat-tempat wisata yang kerap jadi destinasi kumpul keluarga saat libur Lebaran.
"Kita jemput bolanya ke situ. Walaupun ada kecolongan, tapi masyarakat juga mau (lebih mengerti), secara kesadaran mau ikuti perintah kita. Ke depan, kita juga akan lakukan pelatihan-pelatihan bagi para penjaga pantai," tuturnya.
Evaluasi Mudik Lebaran: Menhub Minta Tol Trans Jawa Tambah Jadi 4 Lajur
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan penambahan lajur dari Jalan Tol Cipali (Cikampek-Palimanan) hingga Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang atau sbagian Tol Trans Jawa dari 2 lajur menjadi 3 atau 4 lajur.
Usul ini diberikan guna mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi di sepanjang jalur tersebut selama musim mudik lebaran dan balik Lebaran 2023. Sehingga membuat diberlakukannya sejumlah rekayasa lalu lintas, mulai dari sistem lawan arah (contraflow) hingga satu arah (one way).
Hal tersebut diutarakan Menhub Budi Karya Sumadi dalam sesi penutupan posko pusat dan rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2023 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Meskipun Menhub mengaku musim mudik kali ini sukses mencapai sasaran yang ditargetkan, pemerintah perlu melakukan suatu evaluasi untuk lakukan perbaikan. Salah satunya perbaikan sarana dan prasarana di Tol Cipali, dengan melakukan penambahan lajur.
"Km 72 (Cikampek, Jalan Tol Cipali) ke Kalikangkung idealnya 3-4 jalur. Sehingga tak merubah harus jadi one way. Dari arah Kalikangkung maupun arah Jakarta idealnya 3 jalur agar lalu lintas tidak tersendat," ujar Menhub.
Advertisement
Sudah Disampaikan ke Menteri PUPR
Guna memuluskan hal tersebut, ia menyebut sudah menyampaikan usulan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, agar ruas tol tersebut bisa diperlebar satu atau dua lajur.
Menhub juga sudah mendapat arahan dengan Korlantas Polri terkait hal tersebut. Sehingga di sepanjang Tol Cipali hingga Kalikangkung nantinya tidak perlu lagi melakukan rekayasa lalu lintas one way pada musim mudik Lebaran berikutnya.
"Untuk idealnya, pak Ery (Dirkamsel Korlantas Polri) bisa ceritakan kalau 3-4 jalur kita tidak perlu ribut one way," terangnya.