Gigi Berlubang Tak Diatasi, Risiko Kanker Mulut Mengintai

Gigi berlubang secara tak langsung merupakan salah satu faktor risiko kanker mulut.

oleh Tiara Laninda diperbarui 04 Mei 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Kanker Mulut Image by Gerd Altmann from Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta - Kebersihan mulut terutama gigi berlubang ternyata secara tak langsung merupakan salah satu faktor risiko kanker mulut. 

Umumnya, gigi berlubang memiliki permukaan yang tidak rata atau tepi yang tajam. 

Menurut dokter gigi spesialis bedah mulut dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta, Astri Hapsari, tepi tajam dari gigi berlubang bisa menyebabkan iritasi kronis terus menerus pada daerah di sekitarnya.

“Iritasi kronis itu juga merupakan faktor risiko kanker mulut. Apalagi kalau ini ditemukan pada pasien yang sebelumnya sudah punya faktor risiko kanker mulut, maka risiko kanker mulutnya akan semakin tinggi,” jelas Astri pada Talk Show Radio Kesehatan: Kenali Tanda-tanda Awal Kanker Rongga Mulut beberapa waktu lalu.

Pakar kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Royal Dental Hospital Drg Johanes Hendri SpBm MKes mengatakan bahwa kanker mulut umumnya bermula dari gigi yang sakit. 

"Masyarakat perlu waspada dengan sakit gigi, karena permasalahan gigi yang kompleks bisa menyebabkan kanker mulut," ujar Johanes, seperit melansir Health Liputan6.com.

Kebanyakan gigi berlubang disebabkan oleh kurangnya perawatan gigi yang baik yang menyebabkan sisa-sisa makanan menempel pada gigi.

Apabila sisa-sisa makanan tersebut tidak dibersihkan, maka mereka akan mengalami kerusakan dan menyebabkan lubang pada gigi.

Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus dan tidak diobati, lubang tersebut dapat menyebabkan infeksi dan berpotensi menjadi penyakit serius seperti kanker mulut.


Merokok dan Minum Alkohol Juga Jadi Faktor Risiko

Ilustrasi kanker mulut

Merokok dan konsumsi minuman beralkohol juga merupakan salah satu faktor risiko kanker mulut. 

“Kanker mulut berhubungan erat dengan gaya hidup seseorang. Biasanya gaya hidup yang tidak sehat itu seperti merokok dan minum alkohol,” jelas Astri.

Untuk seseorang yang melakukan kebiasaan buruk keduanya, tingkatkan risiko terkena kanker mulut akan semakin besar.

Selain itu, frekuensi juga sangat menentukan. Semakin sering mengonsumsi alkohol atau merokok, maka risiko terjadinya kanker mulut juga semakin meningkat.


Tanda Awal Kanker Mulut

Ilustrasi tanda awal kanker mulut

Tanda awal kanker mulut yang paling umum menurut Astri adalah munculnya sariawan secara tiba-tiba.

Terdapat beberapa hal yang harus dicurigai saat melakukan pemeriksaan rutin pada mulut sendiri. Jika ada sariawan baik kecil maupun besar, tetapi nyerinya minimal atau tidak nyeri sama sekali, ini patut diwaspadai.

“Selain itu, jika sariawan tidak hilang-hilang dalam waktu 2 minggu, tidak berkurang ukurannya, tidak ada perubahan warna, atau ternyata ukurannya semakin membesar dan mulai ada benjol di sekitarnya, ini juga perlu dicurigai,” jelasnya.

Selain itu, munculnya bercak merah, putih, atau campuran dari merah dan putih juga bisa jadi merupakan tanda awal kanker mulut.

Umumnya, sariawan atau bercak sebagai tanda awal kanker mulut ini muncul tanpa ada sebab yang jelas.

Jika sariawan atau bercak sudah melebihi 2 minggu, Astri menyarankan untuk segera memeriksakan ke dokter.


Lakukan SAMURI Setiap Sebulan Sekali

Ilustrasi kanker mulut

Sebagai langkah deteksi dini, Astri menyarankan untuk melakukan SAMURI atau periksa mulut sendiri di rumah.

SAMURI merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker mulut. 

“Yang harus diperiksa adalah warna, bentuk, kekenyalan, nyeri, benjolan, atau pembengkakan pada mulut,” ungkap Astri.

SAMURI sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Sedangkan, untuk pemeriksaan rutin ke dokter idealnya dilakukan setiap 6 bulan sekali.

“Kenali tanda-tanda awal kanker mulut. Dengan begitu otomatis terdeteksi dini dan keberhasilan perawatannya juga akan semakin besar,” tutupnya.

(Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya