Ketua MPR Bamsoet Soroti Kenaikan Kasus COVID-19 Indonesia, Warga Jangan Lengah dan Abai

Usai libur Lebaran, kasus COVID-19 Indonesia kembali mengalami kenaikan. Ketua MPR Bamsoet pun menyoroti kenaikan kasus ini.

oleh Diviya Agatha diperbarui 03 Mei 2023, 15:45 WIB
Kasus COVID-19 Indonesia tengah kembali mengalami kenaikan. Ketua MPR Bambang Soesatyo pun meminta seluruh instansi terkait agar menjadikan kenaikan kasus COVID-19 ini sebagai salah satu peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Usai libur Lebaran, kasus COVID-19 Indonesia kembali mengalami kenaikan. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan kasus aktif saat ini sudah menyentuh angka 14.205 kasus per 2 Mei 2023.

Merespons hal tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) pun meminta seluruh instansi terkait agar menjadikan kenaikan kasus COVID-19 ini sebagai salah satu peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan.

Bamsoet mendorong agar kementerian dan lembaga terkait bisa segera mengambil langkah cepat, tepat, dan bijak untuk menekan angka penularan dan penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia.

"Salah satunya dengan kembali memperketat kebijakan hingga membatasi aktivitas sosial ekonomi masyarakat untuk sementara waktu hingga situasi pandemi kembali mereda," ujar Bamsoet melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Rabu (3/5/2023).

Masyarakat Diminta Bentengi Diri dari COVID-19

Bamsoet mengungkapkan bahwa dirinya meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lengah dan abai dalam merespon kenaikan kasus. Bamsoet turut mengingatkan agar masyarakat membentengi diri dari COVID-19.

"Perlunya membentengi diri dengan mengikuti atau melengkapi vaksin COVID-19 hingga dosis penguat. Mengingat vaksinasi masih menjadi upaya efektif dalam memperkecil risiko terinfeksi juga meminimalisir gejala berat," kata Bamsoet.

Bersamaan dengan itu, Bamsoet turut meminta pemerintah dan satuan tugas (satgas) penanganan COVID-19 untuk berupaya keras dalam menangani dan mengendalikan kasus.

"Khususnya saat periode kritis seperti saat ini yakni pasca libur Lebaran yang diikuti dengan masuknya subvarian baru COVID-19," ujar Bamsoet.

2 dari 4 halaman

Upaya Keras untuk Cegah Lonjakan Kasus

Bamsoet mengungkapkan bahwa perlu upaya keras untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 Indonesia. Masyarakat sendiri diminta untuk mengambil peran masing-masing dalam mencegah lonjakan kasus ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Lebih lanjut Bamsoet mengungkapkan bahwa diharapkan agar pemerintah dan satgas COVID-19 bisa melakukan upaya keras untuk mencegah lonjakan kasus.

"Diharapkan dengan upaya keras yang dilakukan, mampu mencegah lonjakan kasus yang tidak terbendung yang berpotensi melumpuhkan kembali kegiatan sosial ekonomi masyarakat," kata Bamsoet.

Masyarakat sendiri diminta untuk mengambil perannya masing-masing dalam membantu pemerintah mencegah lonjakan kasus ini. Termasuk dengan patuh pada kebijakan yang ada.

"Salah satunya dengan patuh terhadap kebijakan pemerintah serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya saat terjadi peningkatan kasus seperti saat ini," ujar Bamsoet.

3 dari 4 halaman

Waspada Harus Ditingkatkan di Berbagai Sektor

Tingkatkan kewaspadaan terkait subvarian Omicron Arcturus yang sudah masuk Indonesia | Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Dalam kesempatan berbeda, Bamsoet sudah sempat angkat bicara soal Subvarian Omicron XBB 1.16 atau varian Arcturus yang sudah masuk ke Indonesia. Dirinya meminta pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, pengawasan, dan pengetatan pada pintu masuk negara.

"Jadikan kemunculan subvarian baru ini sebagai sinyal peringatan baru bagi dunia bahwa keberadaan COVID-19 masih terus berkembang dan bermutasi yang melahirkan subvarian baru," ujar Bamsoet pada Senin, 10 April 2023 lalu.

"Sehingga diharapkan, seluruh pihak khususnya pemerintah untuk tetap memperkuat upaya pencegahan serta penanggulangan kasus COVID-19 khususnya upaya deteksi dini," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Pemerintah Perlu Pantau Perkembangan Varian Arcturus

Ketua MPR Bamsoet menyebut bahwa pemerintah perlu terus memantau perkembangan varian Arcturus di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bersamaan dengan itu, Bamsoet turut meminta agar pemerintah terus memantau perkembangan kasus COVID-19, khususnya untuk varian Arcturus di dalam negeri maupun luar negeri.

Bamsoet pun menyarankan agar pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan kajian mendalam terhadap varian Arcturus.

"Guna mengetahui lebih jelas karakteristik penularan, risiko hingga pencegahan yang harus dilakukan," kata Bamsoet.

Dikabarkan, varian Arcturus tengah menyebabkan lonjakan kasus di India. Selama 24 jam terakhir, India mencatat hampir enam ribu kasus baru, yang mana menjadi rekor kasus tertinggi usai ditemukannya varian Arcturus.

Infografis Jangan Bebal, Kamu Tidak Kebal Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya