Integrasi BSI dengan BTN Syariah Bakal Selesai Akhir 2023

Erick Thohir berharap adanya sinergi antara BSI dan BTN Syariah akan memperluas kesempatan masyarakat untuk memiliki hunian. Meningat, menurut data yang dikantonginya, ada 81 juta orang generasi milenial yang belum memiliki rumah.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Mei 2023, 18:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sinyal kuat terjadinya integrasi antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan BTN Syariah. Dia mengaku telah bertemu dengan direksi BTN Syariah mengenai rencana ini. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sinyal kuat terjadinya integrasi antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan BTN Syariah. Dia mengaku telah bertemu dengan direksi BTN Syariah mengenai rencana ini.

Erick Thohir berharap proses integrasi antara keduanya bakal final pada akhir 2023. Menurutnya, dengan integrasi, akan memberikan manfaat bagi masyarakat terkait sistem kredit pemilikan rumah (KPR) ke depan.

"BSI dan BTN syariah terus melakukan negosiasi dan insyaaAllah akhir tahun ini bisa final," kata dia di Kementerian BUMN, Rabu (3/5/2023).

Erick berharap adanya sinergi antara BSI dan BTN Syariah akan memperluas kesempatan masyarakat untuk memiliki hunian. Meningat, menurut data yang dikantonginya, ada 81 juta orang generasi milenial yang belum memiliki rumah.

Pada saat yang sama, Erick juga telah meengantongi konsep agar milenial yang sewa unit rumah kedepannya bisa memiliki rumah tersebut. Konsep ini disebut dengan nama rent to own.

"Yang mesti dicatat kalau ingin menyediakan perumahan untuk milenial, harus punya pendanaan cukup agar mortgage (kredit) yang sesuai, bahkan kita sudah dorong konsep baru rent to own, belum ada itu, sewa jadi cicilan, setelah enam bulan sewa, anak muda yang serius ini jadi cicilan, di negara lain agak jarang," urainya.

Informasi, integrasi antara BSI dan BTN Syariah sudah bergulir sejak lama. Disampaing itu, ada rencana kalau BSI bakal menjadi BUMN yang mandiri, salah satu syaratnya adalah integrasi dengan BTN Syariah.

 


Kata Bos BSI

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tengah mengkaji rencana akuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN Syariah. Ini mengingat rencana akuisisi tersebut butuh pertimbangan yang matang.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menuturkan, akuisisi tersebut sangat tergantung dengan pemegang saham perseroan. Dengan demikian, BSI masih mengkaji rencana akuisisi UUS BTN. Ia juga berharap, akuisisi tersebut bisa mengembangkan pangsa pasar (marketshare) dari perbankan syariah.

"Harapannya kalau kemudian diambil atau segala macam bukan hanya BSI yang semata mata tumbuh, syariahnya yang kemudian pengen dioptimalkan. Kami lihat ada kolaborasinya misalnya BTN Syariah merupakan best practice di mortgage sementara BSI unggul di sisi funding," kata Bob saat ditemui di Kantor Pusat BSI, dikutip Rabu (5/4/2023).

 


Pertimbangan

Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, ia mengaku, proses penggabungan bank tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah melonggarkan aturan spin off.

"Kalau kemarin sedikit mencuat karena kemarin memang ada peraturan OJK yang kemudian April harus spin off. Tapi kemudian ini sudah bergeser, itu tidak menjadi satu hal, jadi lebih punya ruang. kalaupun nanti kemudian ada merge itu dengan hitungan dan pertimbangan yang lebih kredibel," kata dia.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya