Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan mengatakan, bukan tidak mungkin pemilu presiden berjalan dua putaran. Menurut Djayadi, hal itu disebabkan dukungan elektoral bakal calon presiden terlihat ketat Bila Prabowo, Ganjar, dan Anies benar akan maju sebagai calon presiden.
"Bila ketiganya maju atau bila ditambah dengan satu nama lagi sebagai calon presiden ke-empat, maka tidak akan ada pemenang di putaran pertama,” kata Djayadi saat jumpa pers daring, Rabu (3/5/2023).
Advertisement
Djayadi menambahkan, putaran kedua nantinya akan diikuti oleh dua nama teratas antara tiga kandidat tersebut. Meski demikian, dia belum bisa menganalisis sosok siapa di antara ketiganya yang masuk ke putaran kedua karena hasil survei ketiganya masih saling menempel ketat.
"Berdasarkan data saat ini, maka baik Prabowo, Ganjar, maupun Anies, semuanya masih punya peluang untuk maju ke putaran kedua," jelas dia.
Berdasarkan data terbaru survei LSI, diketahui dari simulasi 10 nama Prabowo dan Ganjar menjadi pemuncak dengan selisih angka yang hanya terpaut 1 persen.
Prabowo Unggul
"Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan bapak dan ibu pilih dari 10 nama berikut? Nomor satu paling banyak dipilih adalah Prabowo (28,3%), kemudian Ganjar (27,3%) dan Anies (21%)," urai Djayadi.
Sebagai informasi, metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling dengan total sampel yang ikut dalam survei sebanyak 1.220 orang. Sampel adalah mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Margin of error dari survei ini sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka dan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20% dari total sampel.
Advertisement