Jelang Penobatan Raja Charles III, Putri Anne Bicara Soal Sang Kakak, Sikap Anti-Kerajaan hingga Perampingan Monarki

Putri Anne menggarisbawahi dukungan keluarga kerajaan terhadap kepemimpinan Raja Charles III.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Mei 2023, 19:10 WIB
Putri Anne adalah adik perempuan satu-satunya dari Raja Charles III. (Dok. AFP)

Liputan6.com, London - Adik perempuan satu-satunya Raja Charles III buka suara tentang penobatan sang kakak dan istrinya Ratu Camilla pada 6 Mei 2023.

Charles, yang berusia 74 tahun akan menjadi raja tertua yang dinobatkan dalam sejarah Inggris. Demikian pula Camilla, yang juga akan membuat sejarah sebagai ratu tertua yang dinobatkan.

Tidak hanya itu, Charles juga telah dinobatkan sebagai pewaris takhta terlama dalam sejarah dunia. Dikutip dari situs web resmi Guinness World Records, per 8 September 2022 atau tepat pada hari kematian Ratu Elizabeth II, dia tercatat telah memegang posisi itu selama 70 tahun 214 hari.

"Ya kalian tahulah apa yang kalian dapatkan karena dia (Raja Charles III) sudah berlatih dan saya rasa dia tidak akan berubah," kata Putri Anne (72) dalam wawancaranya dengan CBC News seperti dilansir People, Kamis (4/5/2023).

"Anda tahu, dia berkomitmen pada level pelayanannya sendiri dan dia akan terus begitu."

Dalam wawancara yang sama, Putri Anne juga membagikan pemikirannya tentang bagaimana keluarga kerajaan menghadapi semakin banyak orang yang ingin melihat monarki menghilang.

"Ada banyak hal, yang kami tidak perlu menghadapinya. Raja yang menjadi kuncinya. Dan konstitusi yang menopang monarki," ungkap putri kedua mendiang Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip itu.

"Kami, sebagai keluarga, melihat diri kami sendiri sebagai pendukung peran itu. Apa yang kami lakukan, kami harap, berkontribusi pada monarki dengan cara yang berkelanjutan, bukan sekadar kepentingan tapi juga pelayanan."


Putri Anne: Monarki Menghadirkan Stabilitas

Peti jenazah Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Buckingham menuju Westminster Hall di London, Inggris, 14 September 2022. Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward ikut mengiringi peti jenazah ibunya yang ditempatkan di atas kereta kuda. (Victoria Jones/Pool via AP)

Ketika ditanya tentang relevansi keluarga kerajaan, Putri Anne mengatakan bahwa dia memahami itu adalah topik yang kerap menjadi pembicaraan, namun bukan percakapan yang perlu dia lakukan.

"Saya rasa benar sekali bahwa sekarang adalah saatnya ketika Anda merasa perlu mendiskusikan soal itu, tetapi saya hanya akan menggarisbawahi bahwa monarki memberi konstitusi tingkat stabilitas jangka panjang yang sebenarnya cukup sulit didapat dengan cara lain," jelas Putri Anne.

Istana Buckingham dalam pengumumannya soal penobatan Raja Charles III pada Oktober 2022 menyebutkan, "Penobatan akan mencerminkan peran raja hari ini dan masa depan sambil berakar pada tradisi dan arak-arakan yang sudah berlangsung lama."

Mengikuti tradisi hampir seribu tahun, kebaktian penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla akan dilakukan di Westminster Abbey dan dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby.

Soal perampingan monarki, Putri Anne menilai bahwa itu bukan ide bagus. Menurutnya, dunia telah berubah dan anggota keluarga kerajaan yang masih menjalankan tugas resmi semakin tua.

"Kedengarannya bukan ide yang bagus dari sisi saya," katanya.

Putri Anne mengatakan bahwa dia dan anggota keluarga kerajaan lainnya mungkin harus mengubah cara mereka mendukung raja baru. Namun, dia tidak menjelaskan persisnya bagaimana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya