Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 4 Mei 2023: Berawan dan Waspada Hujan Petir

Sementara, cuaca pagi ini cenderung berawan dihampir seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Kota Bandar Lampung dan Pekanbaru diperkirakan berkabut.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Mei 2023, 09:03 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota besar di Indonesia diselimuti langit berawan dan hujan intensitas ringan hingga sedang pada hari ini, Kamis (4/5/2023). Kondisi cuaca tersebut dilaporkan terjadi pada siang hingga malam nanti.

Potensi hujan lebat dibarengi petir juga diprediksi BMKG terjadi disejumlah titik. Yakni Banda Aceh, Yogyakarta, Banjarmasin serta Pangkal Pinang. 

Sementara, cuaca pagi ini cenderung berawan dihampir seluruh wilayah Indonesia, sedangkan Bandar Lampung dan Pekanbaru diperkirakan berkabut. 

Malam nanti, kondisi cuaca hari ini di Indonesia juga diselimuti awan mendung dan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.  

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh   Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Denpasar  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta  Cerah Berawan  Hujan Lebat  Berawan
 Jakarta Pusat  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Gorontalo  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jambi  Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
Bandung Berawan Hujan Sedang Hujan Sedang
Semarang Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Surabaya Hujan Sedang Hujan Ringan Berawan
Pontianak Berawan Hujan Ringan Berawan
Banjarmasin  Cerah Hujan Petir Hujan Ringan
Palangkaraya Berawan Berawan Hujan Ringan
Samarinda Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Tarakan  Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Pangkal Pinang Berawan Hujan Petir Cerah Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
Bandar Lampung Kabut Cerah Berawan Hujan Ringan
Ambon Berawan Tebal  Hujan Sedang Hujan Ringan
Ternate Berawan Hujan Ringan Hujan Lebat
Mataram  Cerah Berawan Berawan Tebal Cerah Berawan
Kupang Berawan Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Berawan Hujan Ringan Berawan
Manokwari  Berawan Berawan Berawan
Pekanbaru Kabut Berawan Berawan
Mamuju  Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Makassar Berawan Berawan Berawan
Kendari Berawan Hujan Ringan Berawan
Manado Berawan Hujan Ringan Berawan
Padang Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Palembang Berawan Hujan Sedang Berawan
Medan Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan

BMKG: Banjir Bandang Terjang Sembahe Deli Serdang Akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Banjir bandang Sungai Sembahe (Tangkapan Layar Smartphone/Istimewa)

Usai banjir bandang parah melanda kawasan wisata Sembahe, Deli Serdang Sumut, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, menyebut belum ada indikasi akan adanya banjir bandang susulan.

 "Untuk saat ini pantauan radar kondisi wilayah Karo, Deli Serdang, Medan, Langkat terpantau hanya berawan saja," ucap prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Budi Prasetyo di Medan, Sumut, Senin (1/5/2023).

Budi mengatakan, hujan deras di Kabupaten Karo yang merupakan dataran tinggi di Sumatera Utara terpantau telah terhenti hari ini sekitar pukul 17.00 WIB.

Kondisi itu disertai tidak ada lagi pertumbuhan awan-awan hujan pada empat kabupaten/kota di Sumatera Utara hingga beberapa jam ke depan.

"Yang jelas kita berharap jangan ada lagi banjir bandang susulan di Sembahe. Sebab tengah malam bisa tiba-tiba muncul awan, tapi kita prediksi beberapa jam ke depan tidak ada," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa peristiwa banjir bandang di Sembahe akibat hujan deras karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem di kawasan Sumatera Utara.

Dilaporkan, banjir bandang menerjang kawasan wisata pemandian alam Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023) pukul 15.00 WIB.

Dalam video beredar terlihat debit air keruh dengan arus yang sangat deras menerjang lokasi pondok-pondok wisata pemandian alam di pinggir sungai Sembahe.

Bahkan satu mobil minibus berwarna putih hanyut terbawa arus sungai dalam video yang diambil dari lokasi wisata pemandian alam Sembahe tersebut. "Itu (banjir bandang di Sembahe, red) berdasarkan kita pantau tadi jam 12.00 WIB sudah ada hujan di sebagian wilayah Deli Serdang, termasuk Sibolangit," kata Budi.

Sementara di Kabupaten Karo, lanjut dia, terpantau radar mulai terjadi pertumbuhan awan hujan sekitar pukul 12.50 WIB yang cukup pesat dan terus semakin bertambah di wilayah udara.

"Sampai kejadian jam tiga lewat, terus diguyur hujan dengan intensitas lebat. Tapi sekarang tidak ada lagi awan hujannya," katanya. 


Cuaca Panas Sampai Kapan Terjadi di Indonesia?

Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Sebelumnya, cuaca panas dan gerah di Indonesia masih terasa saat ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada sejumlah faktor penyebab yang membuat suhu panas dan terasa gerah di Indonesia. Lalu hingga kapan cuaca panas ini berlangsung?

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan Indonesia merupakan negara tropis dan temperature di kisaran 30-an derajat Celsius.  

Saat ini ada perubahan siklus tahunan, menurut Ardhasena hal itu terjadi lantaran gerak semu matahari dari utara ke selatan. Hal tersebut membuat temperatur naik pada April dan Mei, kemudian kembali terjadi pada September, Oktober.

"Dampak di Indonesia temperatur naik, (terasa gerah-red), kenaikan (temperature) 1-2 derajat Celcius. Ini berbeda kenaikan (kalau gelombang panas-red), kalau di Indonesia hanya 1-2 derajat Celsius,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 28 April 2023.

Selain gerak semu matahari yang akibatkan temperature naik, Ardhasena menuturkan, Indonesia juga terjadi pancaroba yakni transisi musim hujan ke musim kemarau. Hal itu membuat atmosfer lembap. Kondisi seperti itu, menurut Ardhasena menyebabkan ketidaknyamanan karena gerah atau sumuk.

“Kelembapan bertemu kenaikan temperatur karena gerak semu matahari. Dua penyebab (cuaca panas dan terasa gerah-red). Setelah Mei (temperature-red) turun, karena masuk musim kemarau. Musim kemarau temperatur sedikit turun tapi masih di kisaran 30 derajat Celsius,” kata dia.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya