Penjualan Indofood Tembus Rp 30,54 Triliun pada Kuartal I 2023

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penjualan naik 11 persen menjadi Rp 30,54 triliun dan laba bersih melonjak 63,27 persen menjadi Rp 3,84 triliun pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Mei 2023, 10:09 WIB
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada kuartal I 2023. (Foto: laman Indofood Sukses Makmur)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023. Perseroan mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi penjualan dan laba bersih.

Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 11 persen menjadi Rp 30,54 triliun dari Rp 27,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, laba usaha turun 5 persen menjadi Rp4,97 triliun dari Rp5,20 triliun terutama karena turunnya harga CPO telah memberikan dampak bagi kinerja Grup Agribisnis.

Meski demikian Indofood masih membukukan marjin laba usaha yang sehat sebesar 16,3 persen dibandingkan dengan 19,0 persen pada kuartal I 2022. Core profit, yang mencerminkan kinerja operasional, tumbuh 13 persen menjadi Rp 2,90 triliun dari Rp 2,57 triliun.

Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 63,27 persen sebesar Rp 3,84 triliun dari Rp 2,35 triliun pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar pada kuartal I 2023 ikut naik menjadi Rp 438 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 269.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan, dengan kondisi global yang masih menjadi tantangan, Indofood dapat mempertahankan kinerja yang baik pada kuartal I 2023 ini. 

"Ke depannya, kami akan melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat," kata Anthoni dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (4/5/2023).

 

 


Indofood Sukses Makmur Kantongi Penjualan Rp 110,83 Triliun pada 2022

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menghasilkan beragam produk makanan dan minuman (Foto: laman Indofood Sukses Makmur)

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat kinerja keuangan yang beragam pada 2022. PT Indofood Sukses Makmur Tbk meraup penjualan Rp 110,83 triliun pada 2022. Penjualan tumbuh 12 persen dari periode 2021 sebesar Rp 99,35 triliun.

Sementara itu, laba usaha meningkat 16 persen menjadi Rp 19,69 triliun pada 2022. Pada 2021, perseroan membukukan laba usaha Rp 16,91 triliun. Marjin laba usaha bertambah menjadi 17,8 persen dari 17 persen. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional naik 12 persen menjadi Rp 9,06 triliun dari Rp 8,07 triliun.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Indofood Sukses Makmurmencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,35 triliun pada 2022. Laba itu susut 17 persen dari periode 2021 sebesar Rp 7,66 triliun. Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 724 per saham pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 873 per saham.

Total ekuitas perseroan pada 2022 sebesar Rp 93,62 triliun. Ekuitas itu meningkat dari periode 2021 sebesar Rp 86,98 triliun. Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 86,81 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 92,28 triliun.

 


Aset Indofood pada 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Aset perseroan naik menjadi Rp 180,43 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 179,2 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 25,94 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 29,4 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim menuturkan, tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, tingginya tingkat inflasi dan naiknya berbagai harga komoditas yang menciptakan kondisi ketidakpastian di pasar.

“Namun demikian, Indofood dapat mengakhiri tahun 2022 dengan pencapaian yang positif yang didukung oleh ketangguhan model bisnis kami. Untuk ke depannya, strategi pertumbuhan kami adalah melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat,” ujar dia dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 27 Maret 2023.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya