Mengenal Lebih Jauh tentang Pengertian Novel dan Unsur-unsurnya

Novel merupakan salah satu jenis buku yang mempunyai peminat tinggi di kalangan para pencinta buku.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 04 Mei 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Ena

Liputan6.com, Bandung - Novel merupakan salah satu jenis buku yang masih mempunyai peminat di kalangan para pencinta buku. Biasanya, karya tulis ini berisi cerita tentang kehidupan seseorang yang menarik untuk dibaca.

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah sebuah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Novel juga berasal dari bahasa Itali yaitu nonella atau bentuk jamak dari novellus.

Umumnya novel berupa karya fiksi yang dibangun dengan beberapa unsur-unsur serta memiliki karakteristiknya tersendiri. Banyak pembaca gemar membaca novel dikarenakan tulisannya yang mempunyai cerita menarik sehingga membuat pembacanya betah menyelesaikannya hingga tamat.

Jenis-jenis novel pun ada beberapa macam. Setiap pembaca novel pun mempunyai favoritnya yang membuat mereka menyukai cerita novel tersebut. Contohnya saja jenis novel detektif, sosial, hingga psikologis.


Unsur-unsur Novel

Adapun unsur-unsur dalam novel terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Berikut penjelasannya.

Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik dalam novel adalah unsur yang membangun karya sastra dan secara faktual diijumpai ketikaa orang-orang membaca karya sastra tersebut. Beberapa unsur tersebut di antaranya peristiwa, cerita, plot, tema, penokohan, latar, sudut pandang pencerita, bahasa, hingga gaya bahasa, dan lain sebagainya.

Menurut Sadikin (2011), unsur intrinsik merupakan unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam sehingga mewujudkan struktur suatu karya sastra. Unsur ini juga yang membuat suatu teks bisa hadir menjadi teks sastra dan secara langsung turut serta membangun ceritanya.

Berikut penjelasan dari unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel:

1. Alur (plot): Merupakan cerita yang berisi konflik utama serta apa yang menjadi inti persoalan dalam novel tersebut. Adapun subplot merupakan konflik-konflik tambahan yang mempunyai sifat menopang, mempertegas, hingga mengintensifkan konflik utamanya sampai ke kisah klimaksnya.

2. Tema: Novel mempunyai tema dan bisa berisi lebih dari satu, di mana tema ini mampu membuat novel mengungkapkan berbagai masalah yang ada dalam karyanya tersebut. Tema merupakan persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra dan menjadi garis besar atas permasalahan yang diceritakan.

3. Penokohan: Novel juga mempunyai tokoh-tokoh yang penting untuk menggerakan cerita tersebut. Biasanya penokohan berhubungan dengan ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku, sifat, kebiasaan, hingga hubungannya dengan satu sama lain di antara tokoh lainnya.

4. Latar (setting): Merupakan sebuah tempat atau waktu di mana terjadinya sebuah peristiwa yang terjadi dalam karya sastra tersebut. Biasanya latar meliputi lingkungan atau peristiwa yang terjadi dalam cerita yang ada di dalam novel.

5. Sudut pandang (point of view): Sebuah metode narasi yang menceritakan posisi hingga sudut pandang dari cerita yang disampaikan. Umumnya ada empat sudut pandang yaitu sudut pandang persona ketiga (dia), sudut pandang persona pertama (aku), sudut pandang campuran dan sudut pandang dramatik.

6. Gaya bahasa: Gaya bahasa dalam novel juga cukup penting karena menjadi sarana utama bagi pengarang dalam menggambarkan dan menghidupkan cerita dengan estetikanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita dalam mendeskripsikan alur kisah yang akan mereka ceritakan dan setiap pengarang mempunyai gaya bahasanya masing-masing hingga menjadi ciri khas.

7. Amanat: Berupa pesan, ide, gagasan, ajaran moral, sehingga nilai-nilai yang ada dalam cerita novel tersebut. Biasanya amanat menjadi pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya tersebut.

 


Unsur Ekstrinsik

Menurut Nurgiyantoro (2010), unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tersebut. Namun secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi bangunan dan sistem organisme karya sastra tersebut.

Beberapa contoh unsur ekstrinsik meliputi latar belakang kehidupan pengarang, keyakinan, pandangan hidup pengarang, adat istiadat saat itu, situasi politik, ekonomi, dan masih banyak lagi. Biasanya unsur ekstrinsik memerlukan analisis agar karya sastra tersebut bisa lebih bermakna sehingga bermanfaat untuk kehidupan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya