Liputan6.com, Jakarta Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meninggal dunia pada Rabu (3/5/2023) di RS Siloam, pukul 21.45 WIB. Ia meninggal setelah berjuang melawan sakit kanker paru-paru stadium empat yang menggerogotinya.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menitipkan pesan kepada putra sulung M Taufik, Taufan, untuk bisa meneruskan perjuangan sang ayah di Partai Gerindra.
Advertisement
"Kepada Taufan anak laki-lakinya agar bisa melanjutkan perjuangan ayahnya. Teruskan perjuangan Pak Taufik di politik di partai yang dirintisnya yaitu Gerindra," kata Muzani di rumah duka, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).
Menurut Muzani, anak laki-laki adalah penerus trah keluarga, penerus perjuangan dari keluarga. Maka seyogyanya apa yang diimpikan almarhum M Taufik dapat diteruskan oleh anak-anaknya.
"Ini adalah partai yang dibangun oleh ayahmu, jangan engkau tinggalkan," pesan Ahmad Muzani kepada anak M Taufik.
Muzani mengaku sebagai sahabat sangat kehilangan atas kepergian M Taufik. Dia mengenang sosok M Taufik sebagai seorang yang sangat memahami dalam situasi apa pun.
"Dia sering ke rumah saya, Beliau dengan saya cukup dekat. Saya kira Beliau orang yang gigih, loyal dan luwes dalam pergaulan," kata Muzani.
Usai berjibaku melawan kanker paru, M Taufik meninggal dunia pada Rabu malam (3/5/2023) pukul 21.45 WIB. Jenazah M Taufik akan langsung dikembumikan hari ini, Kamis (4/5/2023) pada pukul 12.00 WIB di Karawang, Jawa Barat.
Putri M Taufik Ungkap Awal Mula Penyakit Kanker Paru Sang Ayah
Putri almarhum mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Annisa Yusyda, mengungkapkan awal mula penyakit kanker paru sang ayah. Pada pertengahan tahun lalu, kata Annisa, sang ayah mengeluh sakit pinggang usai bermain golf.
"Papa sakit pinggang, Juni 2022 habis main golf. Kemudian diperiksa dan perjalanan sakitnya dimulai," kata Annisa di rumah duka, Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).
Annisa melanjutkan, usai sakit pinggang dan berobat ke dokter, kaki sang ayah bengkak. Sehingga dokter menyarankan agar M Taufik dites Magnetic Resonance Imaging (MRI). Berdasarkan hasil MRI, dokter melihat ada sel kanker yang menjalar dan meminta untuk pemeriksaan lebih dalam.
"Dokter bilang harus MRI, ternyata ada masalah. Masalahnya ada seperti kayak bubur di kaki bergerak massanya ikut. Dicek, kalau memang ganas harus test scan, untuk periksa massa yang lainnya," cerita Annisa.
Hasilnya, lanjut Annisa, pusat dari sel kankernya ada di paru-paru namun sudah menjalar ke bagian tubuh, khususnya di tulang.
"Ternyata dicek ada di paru dan utamanya di paru tapi penyebarannya ke tulang. Diperparah Papa punya stroke dan diperparah fisik melemah," jelas Annisa.
Advertisement