Mantan Sekda Jember Mirfano Gabung PKS, Langsung jadi Ketua Dewan Pakar

Bergabungnya mantan birokrat dengan pangkat tertinggi di Pemkab Jember itu, diumumkan langsung oleh Ketua Dewan Penasehat PKS Jember Anugerah Leksmana.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 05 Mei 2023, 06:04 WIB
Mantan Sekda Jember Mirfano (Tengah) deklarasikan diri bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jember - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Jember, Mirfano memutuskan berlabuh ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bergabungnya mantan birokrat dengan pangkat tertinggi di Pemkab Jember itu, diumumkan langsung oleh Ketua Dewan Penasehat PKS Jember Anugerah Leksmana. 

“Proses bergabunganya Pak Mirfano dan sejumlah tokoh masyarakat lain, berlangsung secara alamiah. Berawal dari kita ajak diskusi-diskusi untuk membahas masalah Jember terkini,” ujar Nuke, sapaan akrab Anugerah Leksmana, Kamis (4/5/2023).

Mirfano yang baru bergabung langsung diberi jabatan sebagai Ketua Dewan Pakar PKS Jember. Menurut Nuke, Dewan Pakar merupakan struktur baru di tubuh PKS yang merupakan instruksi dari pusat. Pembentukan dewan pakar untuk mewadahi tokoh-tokoh masyarakat di luar kader untuk bergabung ke PKS.

“Bisa dilihat dari logo baru PKS yang sekarang tidak lagi hitam putih dan tanpa bingkai. Warna baru kita orange yang lebih fresh. Itu menunjukkan filosofi sebagai partai terbuka. Di tingkat pusat, juga ada struktur dewan pakar yang diturunkan sampai ke bawah," papar Nuke. 

Selain Mirfano, sejumlah tokoh masyarakat lain yang bergabung dan ditempatkan di Dewan Pakar PKS adalah advokat senior dan mantan Dewan Pakar PPP, Ahmad Cholily; pengacara dan mantan Ketua Peradi Jember, Zaenal Marzuki; sekretaris Gapensi Jember Budi Hartono; serta aktivis LSM yang juga mantan pendukung bupati Hendy di Pilkada 2019, Kustiono Musri. 

Zaenal Marzuki yang juga Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Jember juga menjadi caleg DPR RI dari PKS.

 


Mirfano Jadi Cabup di Pilkada Serentak 2024?

Sebagai informasi, di sejumlah daerah, jabatan mantan Sekda kerap berpeluang untuk maju menjadi kandidat kepala daerah. Seperti pada Pilkada Jember 2015 lalu, mantan Sekda Jember saat itu, Sugiarto juga maju menjadi calon bupati dengan partai pengusung salah satunya adalah PKS. 

Terkait hal itu, Nuke menyebut hal itu bisa saja terjadi. Apalagi, Mirfano saat ini juga merupakan bagian dari PKS. 

"Dalam politik, segala sesuatu mungkin saja terjadi. Karena kita partai politik, pembicaraan soal itu memang ada. Tetapi masih belum serius. Untuk (pilkada) itu masih jauh prosesnya," papar Nuke. 

Konsentrasi PKS saat ini, seperti halnya partai lain adalah untuk mencapai kemenangan di Pileg 2024 yang akan digelar bulan Februari 2024 mendatang. Hal ini untuk meningkatkan daya tawar PKS di Pilkada serentak yang akan digelar pada November 2024 mendatang. 

"Karena hasil Pileg akan menjadi portofolio kita untuk maju di Pilkada. Dalam setiap pilkada, seluruh struktur kita selalu solid seperti saat memenangkan pak Hendy dan Gus Firjaun pada Pilkada 2020 lalu," pungkas Nuke.

Mirfano menjadi Sekda Jember sejak era bupati Faida (2015 – 2020 ) sempat memimpin birokrasi Pemkab Jember melewati saat-saat krusial. Salah satunya ketika Mirfano bersama Wabup Jember kala itu, KH A. Muqit Arief bersama seluruh ASN Pemkab Jember mendeklarasikan perlawanan kepada bupati Faida.

Hal itu terjadi beberapa hari setelah coblosan Pilkada 2020. Faida yang kalah dalam hitung cepat, mencopot sejumlah pejabat Pemkab Jember. Peristiwa itu merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Jember. 

Mirfano kemudian pensiun sebagai abdi negara sejak tahun lalu. Pada masa pemerintahan bupati Hendy Siswanto.

 

Infografis Ajakan Demokrat ke NasDem dan PKS Bentuk Sekber Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya