Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Belanda atas pengiriman vaksin COVID-19 saat Indonesia membutuhkan vaksin tersebut. Kebutuhan vaksin COVID direspons cepat Belanda tatkala Indonesia memulai program vaksinasi pada 2021.
Bagi Menkes Budi, bantuan vaksin COVID-19 dari Belanda sangat berarti buat Indonesia. Masyarakat Indonesia bisa melaksanakan program vaksinasi sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi.
Advertisement
"Buat saya sebagai Menteri Kesehatan, Belanda merupakan salah satu negara yang memberikan kami vaksin saat kami membutuhkannya. Terima kasih banyak," ucap Budi Gunadi saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun Raja Belanda, Raja Willem-Alexander atau disebut sebagai King’s Day di Erasmus Huis Jakarta pada Rabu, 3 Mei 2023.
Di Belanda, King’s Day jatuh pada hari ulang tahun Raja Willem-Alexander, yaitu setiap 27 April. Namun, di Indonesia untuk tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri sehingga pihak Kedutaan Besar Belanda pun mengundurkan perayaan menjadi tanggal 3 Mei.
Pengiriman Vaksin COVID Bertahap dari Belanda
Seperti diketahui, Pemerintah Belanda pertama kali mengirimkan vaksin AstraZeneca kepada Indonesia pada Agustus 2021. Pengiriman awal tersebut berjumlah 3 juta dosis yang dilakukan secara bertahap.
Mekanisme pengiriman vaksin COVID-19 dari Belanda waktu itu menggunakan doses sharing mechanism. Mekanisme ini merupakan hasil pembicaraan yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag dan juga Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Den Haag, Belanda pada 1 Juli 2021.
Selain AstraZeneca, Belanda juga mengirimkan vaksin Janssen (Johnson & Johnson/J&J) pada Desember 2021 dan vaksin Moderna dalam beberapa kloter. Seluruh bantuan vaksin COVID dari Belanda ini adalah donasi, yang mana sebagai bukti solidaritas kuat Belanda terhadap program vaksinasi di Indonesia.
Dukung Inisiatif Indonesia di Presidensi G20 2022
Tak hanya soal bantuan vaksin COVID-19, Budi Gunadi Sadikin turut menyanjung Belanda atas dukungannya terhadap inisiatif yang disuarakan Indonesia dalam Presidensi G20 2022. Utamanya, soal pembentukan pendanaan global (global fund) untuk penanganan pandemi.
"Saya terima kasih juga kepada Belanda karena jadi salah satu negara yang memberikan dukungan penuh inisiatif-inisiatif kami di Presidensi G20 2022. Waktu itu saya sama Ibu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bicara soal pertemuan pandemic fund," terangnya.
"Jadi kami ingin membentuk yang namanya pandemic fund sebagai bentuk mereformasi Arsitektur Kesehatan Global untuk pendanaan pandemi saat krisis terjadi."
Antisipasi Pandemi di Masa Depan
Kesepakatan di Presidensi G20 Indonesia 2022 akhirnya membuahkan hasil, yakni menyepakati pembentukan pandemic fund. Negara-negara di dunia pun mulai menggelontorkan dananya untuk penanganan pandemi.
"Historis sekali di tahun 2022 saat Presidensi G20 di Bali, kami menyepakati pembentukan pandemic fund sekaligus Global Health Institution," tutup Menkes Budi Gunadi.
"Diharapkan kita dapat melindungi anak-anak kita, cucu-cucu kita, anak dari cucu-cucu kita di masa depan sehingga kita lebih siap menghadapi pandemi yang sewaktu-waktu bisa terjadi."
Advertisement
Strategi Indonesia Hadapi Pandemi COVID-19
Dalam hal menghadapi pandemi COVID-19, delegasi Indonesia berbagi mengenai pengalaman Indonesia pada forum Preparedness and Resilience for Emerging Threats (PRET)/kesiapsiagaan dan ketahanan untuk menghadapi ancaman penyakit infeksi emerging yang diselenggarakan WHO pada 24 – 26 April 2023 di Jenewa, Swiss.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI sekaligus delegasi Indonesia, Mohammad Syahril mengatakan, para peserta berbagi pengalaman dan praktik terbaik serta menyusun peta jalan untuk mengimplementasikan visi global kesiapsiagaan pandemi patogen pernapasan.
Agenda pertemuan ini mencakup penjelasan mengenai PRET, peluang untuk kesiapsiagaan pandemi di masa depan, diskusi interaktif mengenai visi kesiapsiagaan pandemi patogen pernapasan terpadu serta implementasinya.
“Kolaborasi menjadi kunci dalam penanganan pandemi COVID-19. Forum berbagi ini menjadi wadah untuk menampung respons terbaik dalam penanggulangan COVID-19 dari berbagai negara” ujar Syahril pada 28 April 2023.
Strategi Penanggulangan Pandemi
Terdapat empat strategi penanggulangan pandemi COVID-19 yang dibagikan oleh delegasi Indonesia, di antaranya:
Pertama, strategi ketahanan farmasi dan alat kesehatan. Dilakukan melalui produksi vaksin IndoVac, InaVac dan InaRNAVac-Ethane serta pengembangan kerja sama antara PT. Combiphar dengan PT. Astrazeneca, pengadaan dan distribusi obat COVID-19 Paxlovid, produksi alat pelindung diri, produksi alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti pulse oximetry, E-Ray, CT Scan, sterilizer, dan ventilator.
Identifikasi Tren COVID-19
Strategi kedua, lanjut Syahril, Indonesia telah menyusun pelatihan terakreditasi dengan kurikulum terstandar untuk tim gerak cepat, dan pelatihan pencegahan dan pengendalian zoonosis dan infeksi emerging dengan pendekatan One Health serta pelatihan untuk kesiapsiagaan pandemi di rumah sakit.
Strategi ketiga, melalui Intra Action review (IAR) COVID-19 yang bermanfaat dalam monitoring implementasi respons COVID-19, mengidentifikasi praktik terbaik dan kesenjangan untuk meningkatkan strategi respons COVID-19.
Sistem Surveilans ILI SARI
Strategi keempat, selama pandemi Indonesia sudah mengintegrasikan COVID-19 dan influenza dalam sistem surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang melibatkan rumah sakit, puskesmas, laboratorium PCR, laboratorium regional, jejaring laboratorium sekuensing.
Tujuannya, mengidentifikasi secara cepat patogen yang berkembang secara cepat dengan genomic sequencing. ILI dan SARI sentinel surveilans bertujuan memonitor situasi dan tren COVID-19 dan influenza serta ke depannya dapat digunakan untuk patogen pernafasan lainnya.
Saat ini, sudah ada 31 sentinel ILI berbasis puskesmas dan 14 sentinel SARI berbasis rumah sakit.
Advertisement