Keamanan, Risiko, dan Semua Hal yang Perlu Anda Tahu Soal Tindik Telinga

Mau menambah tindik telinga? Perhatikan dulu keamanan dan risikonya berikut ini.

oleh Bella Zoditama diperbarui 06 Mei 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi Telinga Credit: pexels.com/Joey

Liputan6.com, Jakarta Banyak hal yang biasa dilakukan orang-orang dalam hal memperindah penampilan. Misalnya rajin berolahraga, diet, ber-makeup, ataupun melakukan tindik di area tertentu. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan tindik. Penyebabnya karena bila tindik dilakukan sembarangan, justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Tindik atau piercing adalah metode membuat lubang kecil di area tubuh tertentu dengan menusukkan jarum. Setelah itu, lubang tersebut akan digunakan sebagai tempat memasang perhiasan.

Seringnya tindik telinga menjadi favorit banyak orang. Namun, beberapa lainnya juga kerap melakukan tindik di bagian tubuh lainnya, seperti hidung, bibir, lidah, alis, puting, bahkan area kelamin. 

Kali ini kami akan membahas soal berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang tindik telinga. Walaupun aman dilakukan, tapi tindik telinga bisa mempunyai risiko kesehatan seperti infeksi. Oleh karenanya, sebelum melakukan tindik, sebaiknya Anda terus mengikuti arahan medis atau berada dalam pengawasan seseorang yang sudah ahli.

Dari beberapa sumber yang sudah dirangkum, Kamis (4/5/2023), ini dia serba-serbi soal tindik telinga, termasuk soal keamanan dan risikonya. Simak penjelasannya di bawah ini.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Tindik Telinga

Sebelum memutuskan untuk menambah piercing telinga Anda, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan lebih dahulu, seperti:

1. Harus pahami risikonya

Sebelum melakukan tindik, pastikan Anda melakukannya dengan profesional serta dengan teknik yang bersih. Alasannya karena jika alat tindik dan teknik yang dikerjakan secara asal, bisa menjadi penularan penyakit, seperti hepatitis B, hepatitis C, tetanus, hingga HIV. 

Bahkan, walaupun sudah dilakukan dengan cara yang aman sekalipun, tindik tetap memiliki risiko, sebagai contoh reaksi alergi terhadap alat tindik, perdarahan, peradangan, kerusakan saraf, dan infeksi kronis.  


2. Perhatikan pertimbangan sebelum tindik telinga

Ilustrasi Telinga Credit: freepik.com

Sudah siap untuk melakukan tindik? Jika Anda masih berusia di bawah 18 tahun, biasanya beberapa tempat tindik akan meminta surat izin orang tua. Selain itu, jika Anda sudah dewasa atau sedang mencari kerja, biasanya ada beberapa lingkungan pekerjaan yang tidak memperbolehkan pekerjaan untuk melakukan tindik secara berlebihan. Selanjutnya, pastikan juga Anda sudah mendapatkan beberapa imunisasi tertentu, seperti hepatitis B dan tetanus sebelum melakukan tindik. 

3. Perhatikan lokasi dan penindik

Sebelum melakukan tindik, sebaiknya Anda melakukan survey ke beberapa tempat terlebih dahulu. Saat itu, coba perhatikan apakah tempat dan penindiknya memilki standar kebersihan yang tinggi atau malah sebaliknya. Setidaknya sebelum melakukan prosedur tindik, sang penindik harus mencuci tangan terlebih dahulu, menggunakan sarung tangan baru, serta peralatan tindik sudah disterilisasi terlebih dahulu.

 


Berbagai Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Ditindik

Ilustrasi Meminum Obat (Foto oleh JESHOOTS.com dari Pexels).

Ternyata, tidak semua orang bisa ditindik, lho. Nah, ada beberapa kondisi seseorang yang sebaiknya tidak disarankan untuk melakukan tindik, antara lain:

  • Memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan perdarahan
  • Sedang menjalani kehamilan
  • Penderita diabetes
  • Sedang mengonsumsi obat kortikosteroid dan pengencer darah
  • Memiliki alergi
  • Orang yang memiliki riwayat masalah jantung, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jantung
  • Gangguan autoimmune
  • Punya masalah kulit di area yang ingin ditindik, termasuk lesi, ruam, benjolan, atau luka
  • Gangguan kondisi hati

Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi kesehatan tersebut, tapi masih penasaran ingin melakukan tindik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Tentunya, supaya prosedur yang dijalani tetap aman dan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. 


Berbagai Risiko Tindik bagi Kesehatan

Ilustrasi telinga bermasalah. (Dok. Karlyukav/ Freepik)

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, tindikan pada telinga memang aman. Namun, kenali juga beberapa risiko melakukan tindik bagi kesehatan, seperti berikut ini:

  • Reaksi alergi

Beberapa perhiasan tindik, terutama yang terbuat dari nikel, dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

  • Infeksi kulit

Infeksi bisa menyebabkan kemerahan, nyeri, bengkak, atau keluarnya cairan seperti nanah setelah melakukan penindikan.

  • Masalah kulit lainnya

Tindik dapat menyebabkan bekas luka dan area yang menonjol yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan (keloid).

  • Penyakit yang tertular melalui darah

Jika peralatan untuk menindik terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, Anda juga dapat tertular penyakit tersebut tanpa sengaja. Penyakit yang ditularkan melalui darah, antara lain hepatitis B, hepatitis C, tetanus, dan HIV.

  • Kulit menjadi robek

Perhiasan bisa tersangkut dan membuat kulit robek secara tidak sengaja. Hal ini bisa berpotensi menyebabkan luka yang memerlukan beberapa jahitan.


Cara Merawat Luka Tindik

Ilustrasi Mencuci Tangan dengan Sabun Antibakterial Credit: pexels.com/burst

Kulit di sekitar tindikan baru mungkin akan mengalami bengkak dan memerah selama beberapa hari, bahkan ada juga yang akan mengeluarkan sedikit darah. Nah, berikut ini cara untuk mencegah infeksi serta mempercepat penyembuhannya:

  • Jangan berenang untuk sementara

Jauhi kolam, termasuk kolam air panas selama proses penyembuhan tindikan Anda.

  • Diamkan tindikan Anda

Memegang tindikan baru atau memelintirnya bisa membuat tindikan semakin lama sembuhnya dan mengiritasi kulit.

  • Tidak melepaskan tindikan

Kebanyakan tindikan akan sembuh dalam waktu sekitar 6 minggu, tapi juga ada yang memerlukan waktu lebih lama lagi. Untuk mempertahankan tindikan Anda, biarkan saja perhiasan tetap di situ agar lubang tidak menutup kembali. 

  • Cukup dibersihkan 2 kali dalam sehari

Dalam masa penyembuhan luka, harus dibersihkan setiap hari. Namun, jangan dilakukan terlalu sering. Apalagi kalau luka tindik belum mengering sempurna. Anda cukup membersihkan area tindakan kira-kira cukup dua kali sehari, yaitu setiap mandi. 

  • Cuci tangan dengan sabun

Pastikan sebelum merawat dan membersihkan luka tindik telinga sudah cuci tangan dengan bersih terlebih dahulu. Agar lebih aman, lebih baik, lapisi tangan dengan sarung tangan lateks atau berbahan vinil. Hal ini supaya menghindari menyentuh tindikan langsung dengan tangan terbuka. 

  • Konsumsi suplemen 

Agar luka jadi cepat sembuh dan terawat baik, Anda juga bisa mencoba konsumsi vitamin C dan suplemen yang mengandung zinc (seng).

  • Oleskan salep

Untuk membantu proses penyembuhan, Anda bisa menggunakan salep antibiotik yang dijual bebas di pasaran supaya dapat meredakan luka tindik pada telinga. Seandainya pada kasus yang lebih serius, jika luka di telinga mengeluarkan nanah, gunakan salep dengan kandungan kortikosteroid. Perlu diingat untuk baca terlebih dahulu aturan pakai yang tertera pada kemasan produk sebelum menggunakannya.

 


Tanda Infeksi yang Perlu Penanganan Dokter

Infeksi telinga yang perlu penangan dokter. (Ilustrasi: Getty)

Merawat tindikan telinga agar terhindar dari infeksi dan luka memang bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, sebaiknya jangan diabaikan jikalau Anda mengalami gejala-gejala seperti:

  • Anting-anting tidak bisa bergerak dan terlihat menyatu dengan kulit
  • Infeksi tidak kunjung membaik setelah beberapa hari
  • Demam setelah prosedur tindik
  • Infeksi atau kemerahan mulai menyebar dan meluas

Segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Terlebih apabila Anda melakukan tindik di bagian tulang rawan dan terjadi infeksi, maka perlu penanganan dokter segera. Soalnya, infeksi pada lokasi tersebut lebih sulit untuk disembuhkan dan akan membutuhkan antibiotik yang perlu diminum. Bahkan, untuk beberapa kasus infeksi pada tulang rawan telinga, juga membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya