Liputan6.com, Jakarta Pasca kejadian aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Selasa 2 Mei 2023, sejumlah kantor MUI di wilayah berbenah, salah satunya di Tangerang.
Adapun, Kantor MUI Kabupaten Tangerang yang terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa ini, ditempeli stiker khusus.
Advertisement
Stiker tersebut berupa barcode dengan keterangan "Stiker Kontrol Patroli Barcode Kantor MUI Kabupaten Tangerang". Stiker tersebut dipasang oleh pihak Polres Kota Tangerang, sebagai langkah antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Dikonfirmasi, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Tangerang, Nur Alam mengatakan, hal tersebut sebagai langkah preventif antara pihak MUI dengan kepolisian sebagai bentuk pengamanan dan pengawasan.
"Di pasang setelah koordinasi dengan Polres Kota Tangerang, berbentuk barcode bahwa kantor MUI Tangerang, dalam keamanan sebagai langkah preventif karena kejadian kemarin di MUI Pusat," kata dia, Kamis (4/5/2023).
Stiker barcode itu pun dipasang di area pintu gerbang menuju gedung MUI Tangerang, tepatnya di pos pengamanan.
"Ada di pos pengamanan, kita pasang satu di pintu masuk, dimana dengan imbauan setiap orang yang masuk bisa melakukan barcode itu, seperti mengisi buku tamu hanya saja sistemnya online, dan kegiatan pun semuanya normal," ujarnya.
Terkait dengan kasus tersebut pun, mengutuk pelaku yang melakukan penembakan sampai menimbulkan korban luka serius.
"Mengutuk keras aksi teror yang terjadi di kantor MUI pusat Jakarta. Mengapresiasi aparat kepolisian yang cepat mengamankan lokasi," ungkapnya.
Sebelum Penembakan, Mustopa NR Sempat 3 Kali Datangi MUI Pusat
Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah menyebut Mustopa NR (60), pelaku penembakan gedung MUI Pusat sudah tiga kali mendatangi kantornya. Namun menurut Ikhsan tak ada kecurigaan dari para pegawai MUI terhadap Mustopa.
"Tiga kali. Kami tidak pernah mencurigai orang, karena kantor ini melayani kepentingan umat, masyarakat yang mengadu, yang melakukan dakwah dan lain-lain, jadi semua seperti kalian tidak ada yang dicurigai, insyaAllah tidak ada apa-apa selama ini," ujar Ikhsan di gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).
Ikhsan menyebut, Mustopa kerap bolak balik dari Kabupaten Pesawaran, Lampung menuju Jakarta untuk menyampaikan surat kepada MUI Pusat.
"Tahun ini kalau suratnya sudah banyak sekali bertaburan dari orang yang sama, dan diantar juga, jadi dia pulang pergi Lampung-Jakarta itu ke MUI hanya untuk menyampaikan surat," kata dia.
Ikhsan mengatakan, surat yang disampaikan Mustopa ke MUI berisi soal keinginan bertemu dengan Ketua MUI Pusat. Hanya saja, menurut Ikhsan, di dalam surat tersebut Mustopa tidak mencantumkan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
"Hanya ingin bertemu dengan Ketua MUI, secara spesifik tidak ada. Nah itu yang membuat kami sulit, kemudian kami setelah baca suratnya tidak ada meninggalkan identitas, di mana alamatnya, nomor handphonenya, sehingga kami sulit untuk mengonfirmasi, 'yuk kita ketemu', biasanya seperti itu meninggalkan nomor handphone dan alamat sehingga kami bisa mengonfirmasi," ucap Ikhsan.
Advertisement