Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pengamanan ketat di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
“Saya kira kewaspadaan harus terus, bukan hanya karena kebetulan ada peristiwa kemarin tapi memang kita harus mengantisipasi kemungkinan itu. Karena itu dari pihak keamanan, memang supaya harus tetap mewaspadai,” kata Ma’ruf, Kamis (4/5/2023).
Advertisement
Ma’ruf juga meminta tidak semua orang diizinkan memasuki kantor MUI. Harus ada seleksi di gerbang tempat pengamanan.
“Security-nya kemudian juga penerima tamunya juga harus selektif, jangan sampai semua orang bisa masuk seperti biasanya, karena terlalu percaya."
Sebelumnya, Menurut penuturan Juru Bicara Wakil Presiden (Jubir Wapres), Masduki Baidlowi, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terprovokasi dan tetap tenang dalam menanggapi kasus yang terjadi di Kantor MUI Pusat.
“Serta tetap menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat kita dalam konteks berbangsa dan bernegara,” tutur Masduki.
Serahkan ke Kepolisian
Lebih lanjut Masduki menyampaikan, terkait penanganan kasus penembakan ini, Wapres menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang, khususnya pihak kepolisian.
“Untuk itu, kepada seluruh pihak yang berwenang, Wapres menginstruksikan agar mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan terang benderang sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat,” imbuh Masduki.
Wapres pun menyesalkan terjadinya kejadian penembakan ini. Pasalnya, tindakan anarkis tidak bertanggung jawab dapat membahayakan keselamatan masyarakat, khususnya individu di sekitar lokasi kejadian.
“Apapun alasannya, tindakan brutal yang mengancam jiwa dan mengganggu ketertiban masyarakat tidak dapat dibenarkan,” tutur Masduki.
Pada kesempatan yang sama, Masduki juga mengungkapkan bahwa Wapres berpesan kepada para ulama dan kader-kader MUI dari tingkat pusat hingga daerah, untuk tetap teguh menjalankan tugas-tugas dakwahnya, serta tidak takut dan tidak terpengaruh oleh berbagai hambatan dan ancaman seperti kejadian ini.
“Amar makruf nahi munkar sebagai tugas utama kader-kader MUI harus tetap dilaksanakan dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.
Advertisement