Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini video yang memperlihatkan bus PO ANS mengalami rem blong di turunan ekstrem daerah Sitinjau Lauik, Jambi sempat viral di media sosial.
Kronologinya bermula ketika bus biru berukuran besar itu sedang melintasi turunan curam tersebut sambil menyalakan lampu hazard. Saat itu, posisi bus sedang berada di jalur turunan.
Advertisement
Anehnya, meski kondisi jalan sedang lancar, sang sopir malah memperlambat kecepatan. Jika diperhatikan, ternyata sang sopir sedang berusaha menghentikan dengan cara menurunkan gigi.
Tidak lama setelah itu, warga sekitar pun sadar kalau rem bus berwarna biru ini sedang blong. Untungnya bus dapat diselamatkan oleh aksi heroik seorang pria berkaos hitam yang berhasil mengganjal ban belakang bus dengan balok.
Sangat tidak terbayang apa yang akan terjadi jika pada saat itu tidak ada bala bantuan. Mungkin saja bus yang remnya blong itu sudah memakan korban jiwa di Sitinjau Lauik.
Pada dasarnya, rem blong memang tidak dapat dianggap sepele, dampak dari kerusakan ini dapat berakibat sangat fatal. Bukan hanya mengancam keselamatan diri sendiri, tetapi juga dapat membahayakan pengendara lain.
Namun, jika memang terjadi, pengendara bisa melakukan beberapa hal yang dapat mengurangi risiko kecelakaan. Dilansir laman resmi Nissan, berikut 6 langkah penting saat menghadapi rem blong:
1. Menurunkan gigi secara bertahap
Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pengendara dalam kecepatan tinggi. Ketika rem kendaraan mengalami blong, segera turunkan gigi secara bertahap, dari tinggi ke rendah.
Ada kemungkinan bahwa putaran RPM (rotasi per menit) akan sangat tinggi ketika menurunkan gigi. Hal tersebut tidak masalah selama pengemudi menurunkannya secara perlahan Teknik ini biasa disebut sebagai teknik pengereman mesin/engine break.
2. Memanfaatkan rem tangan
Selagi melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Menggunakan rem tangan akan sangat efektif menurunkan kecepatan.
Pada dasarnya rem tangan akan sekejap menghentikan ban. Hal ini menyebabkan ban menjadi selip sehingga mobil bisa terbalik.
Oleh karena itu, turunkan dulu gigi baru manfaatkan rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.
Advertisement
3. Jangan matikan mesin
Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Hal ini justru membuat pengemudi sulit mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan power steering.
Sebaliknya, pertahankan mesin untuk tetap menyala. Lihat sisi samping kiri atau kanan, lalu menepilah ketika memungkinkan.
Apabila berada di sebelah kanan jalan dan tidak memungkinkan untuk menepi ke jalur lambat, tidak masalah bila berhenti di sebelah kanan. Pastikan lampu hazard yang merupakan tanda darurat menyala.
4. Jauhkan kaki dari pedal gas
Setelah itu pastikan bahwa kaki tidak menginjak pedal gas sama sekali. Jauhkan kaki dari pedal agar terhindar dari faktor tidak sengaja menginjak pedal gas.
Ketika kondisi di depan kendaraan aman, cek juga apakah ada sesuatu yang menghalangi atau mengganjal pedal rem.
5. Guncangkan pedal rem
Coba juga untuk mengguncangkan pedal rem. Ada kemungkinan bahwa rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem.
Jika rem sudah kembali berfungsi, sebaiknya jangan lanjutkan perjalanan apalagi dalam kecepatan tinggi. Carilah bengkel terdekat untuk melakukan penanganan.
6. Usaha terakhir, benturkan
Mobil tetap tak bisa berhenti? Usaha terakhir adalah menabrakkannya ke sesuatu yang lunak.
Sangat disarankan untuk memerosotkan mobil ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lain yang aman untuk berbenturan.
Tidak panik adalah kunci dalam melakukan semua langkah di atas karena pada dasarnya pengemudi adalah penentu keselamatan penumpang.
Advertisement