Liputan6.com, Jakarta Pengguna jalan tol harap bersiap. PT Hutama Karya (Persero) menginformasikan dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian atau kenaikan harga alias tarif Tol Medan-Binjai.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menyampaikan, keputusan tarif tol naik yang dilakukan telah sesuai dengan UU Jalan Nomor 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Pada Pasal 48 ayat 3.
Advertisement
Aturan itu menyebut bahwa penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap 2 tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
Adapun sejak dioperasikan pada Oktober 2017, Jalan Tol Medan-Binjai belum pernah dilakukan penyesuaian tarif, dimana seharusnya sudah dilakukan pada 2019 dan 2021 yang lalu.
"Pandemi Covid-19 dan adanya kenaikan harga BBM pada Oktober 2022 hingga 30 persen membuat Hutama Karya melakukan penundaan penyesuaian tarif Tol Medan-Binjai agar tidak memberatkan masyarakat," ujar Koentjoro, Kamis (4/5/2023).
Menurut dia, laju pertumbuhan ekonomi saat ini telah pulih. Tercermin dari inflasi April 2023 lebih rendah dari Oktober tahun lalu (data dari website Bank Indonesia pada Oktober 2022 inflasi mencapai 5.71 persen, sedangkan pada April 2023 mengalami penurunan menjadi 4.33 persen). "Sehingga ini saat yang tepat untuk dilakukan penyesuaian tarif," imbuh Koentjoro.
Koentjoro menilai, Hutama Karya berkomitmen bahwa penyesuaian tarif pada ruas tol tersebut telah diikuti lewat pemenuhan dan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dengan terus melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.
Ada 26 Gardu
Saat ini, Tol Medan-Binjai telah dilengkapi oleh 26 gardu transaksi yang tersebar di 4 Gerbang Tol (GT), yakni GT Binjai, GT Semayang, GT Helvetia dan GT Marelan.
Disertai 10 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), 55 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 5 Variable Message Sign (VMS), serta melakukan pemeliharaan jalan tol dan beautifikasi secara rutin.
"Penyesuaian tarif ini juga akan berdampak pada keberlanjutan jalan tol, dengan meningkatkan level of trust investor terhadap jalan tol yang dikelola dan menciptakan iklim investasi jalan tol yang kondusif," kata Koentjoro.
Advertisement
Sudah Sewajarnya
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio dalam FGD Virtual Terbatas Sosialisasi Penyesuaian Tarif Tol Medan-Binjai pada Rabu (3/5/2023) yang diselenggarakan secara virtual menyampaikan, penyesuaian tarif ini memang sudah seharusnya dilakukan.
Pasalnya, ia menilai Tol Medan-Binjai sejak awal beroperasi belum pernah dilakukan penyesuaian tarif, meskipun pelayanan tol ini telah memenuhi SPM.
"Secara regulasi tidak ada masalah karena memang sesuai regulasi sudah saatnya dilakukan penyesuaian tarif dan untuk penundaan juga sudah dilakukan selama 2-3 kali. Penyesuaian tarif juga merupakan perjanjian pemerintah dengan investor untuk menilai nilai keekonomian jalan tol tersebut," tutur Agus.