Mentan SYL Instruksikan Jajarannya untuk Mendampingi Para Petani di Lapangan dalam Hadapi El Nino

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) perintahkan jajarannya untuk mempersiapkan musim kemarau ekstrim atau El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncakmya Agustus mendatang.

oleh stella maris diperbarui 04 Mei 2023, 21:10 WIB
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) perintahkan jajarannya untuk mempersiapkan musim kemarau ekstrim atau El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncakmya Agustus mendatang. Di antaranya adalah mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran Irigasi.

"Menghadapi musim kering ekstrim atau El Nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ujar SYL, Kamis, 4 Mei 2023.

Diketahui, kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan mitigasi El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varirtas tahan kering, mekanisasi seperti penggunaanTraktor Roda empat dan Traktor Roda dua.

SYL mengatakan, tahun ini pihaknya juga akan mengalokasikan embung sebanyak 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit dan RJIT 3.213 unit. Sementara pada tahun 2020 sampai 2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi peningkatan ketersediaan air RJIT sebanyak 11,866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit dan Embung 1.531 unit.

"Dan seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi El Nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk didalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," katanya.

 

(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Selain itu, kata SYL, para petani juga bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat atau KUR pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Menurut SYL, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli alsintan maupun mesin pencacah untuk panen.

"Kita harus memperkokoh kekuatan SDM kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik," katanya.

Terakhir, SYL menyampaikan terimakasih atas kinerja jajaran Kementan yang sukses menyiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama Ramadan dan Lebaran. Baginya, ketersediaan adalah hal yang paling penting karena berkaitan dengan kesiapan negara dalam menghadapi krisis global.

"Tentu saya menyampaikan terima kasih kepada petani dan jajaran kementan karena terus bekerja mempersiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama ramadhan dan lebaran," katanya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan ketersediaan dan pasokan produksi pangan selama bulan puasa dan lebaran kemarin dalam posisi aman alias mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini didorong oleh panen raya yang terjadi di sejumlah sentra. Di antaranya panen komoditas hortikultura dan panen raya padi yang terjadi di beberapa sentra produksi seprti Karawang, Indramayu, Ngawi, Lamongan, Grobogan, Sragen dan daerah lainya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya