Liputan6.com, Jakarta Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini melanda industri otomotif di Eropa.
Melansir The Straits Times, Jumat (5/5/2023) Volvo Cars mengungkapkan akan memberhentikan sekitar 1.300 karyawannya di Swedia karena meningkatkan pemotongan biaya.
Advertisement
Kepala eksekutif Volvo Jim Rowan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya masih memerlukan pemotongan biaya meski dorongan efisiensi grup mulai menunjukkan hasil.
"Hambatan ekonomi, kenaikan harga bahan baku, dan persaingan yang meningkat kemungkinan akan tetap menjadi tantangan bagi industri kami untuk beberapa waktu," katanya.
Sekitar 1.100 pekerjaan akan dipangkas di unit operasi global utama Volvo Cars, yaitu Volvo Personvagnar, sementara 200 posisi lainnya akan diidentifikasi setelah peninjauan entitas perusahaan di seluruh Swedia, menurut keterangan perusahaan tersebut.
Sehari sebelumnya, Volvo Cars, yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, mengatakan bahwa penjualan meningkat 10 persen YoY di bulan April menjadi 51.976 mobil, didorong oleh kenaikan yang kuat di China.
Penjualan Volvo di China melonjak 46 persen, sementara di Eropa, yang merupakan pasar terbesarnya, penjualan naik 5 persen.
Sedangkan Amerika Serikat, penjualan Volvo turun 4 persen.
Volvo Cars mengatakan penjualan mobil listrik naik hampir dua kali lipat menjadi 1 persen dari total penjualan.
Semua unit model Rechargenya, termasuk yang tidak sepenuhnya bertenaga listrik, naik 28 persen.
General Motors PHK Lagi Ratusan Karyawan
Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali melanda perusahaan otomotif asal Amerika Srikat, General Motors Co atau GM.
Mengutip US News, Selasa (2/5/2023) General Motors mengatakan telah memangkas ratusan pekerja kontrak penuh waktu selama akhir pekan, termasuk di pusat tekniknya di pinggiran kota Detroit.
PHK ini diketahui merupakan salah satu upaya terbaru pembuat mobil itu untuk merampingkan operasi.
Kontraktor yang terdampak dari PHK kali ini adalah di bagian pengembangan produk global milik GM yakni Warren Tech Center.
Meski kabar PHK di GM muncul, saham perusahaan itu naik 2 persen menjadi USD 33,73.
Sebelumnya, pada April 2023 GM mengungkapkan bahwa sekitar 5.000 pekerja bergaji telah memilih untuk keluar dari perusahaan.
Advertisement
GM Pangkas Jumlah Karyawan Sejak Bulan Februari
Pada Februari lalu, GM juga sempat dikabarkan GM memangkas ratusan pekerja termasuk di tingkat eksekutif.
CEO Mary Barra mengatakan dalam sebuah memo kepada karyawan bulan lalu bahwa PHK pada bulan Februari dan pembelian "telah menghasilkan sekitar USD 1 miliar untuk target USD 2 miliar".
GM membukukan laba kuartal pertama yang lebih tinggi dari perkiraan minggu lalu dan meningkatkan perkiraan laba setahun penuh dan arus kas.
Selain General Motors, Ford Motor Co baru-baru ini juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang signifikan di Spanyol, Jerman dannegaraEropa lainnya.
Pada Agustus 2022, Ford mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerja bergaji dan kontrak, sebagian besar di Amerika Utara dan India.