Liputan6.com, Padang - Persatuan Tarbiyah Islamiyah mendorong pemerintah agar memberikan gelar pahlawan kepada Syekh Sulaiman ar-Rasuli atau yang dikenal dengan nama Inyiak Canduang.
Inyiak Canduang merupakan seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan Madrasah Tarbiyah Islamiyah atau Perti pada 5 Mei 1928.
Dorongan untuk mengangkat Inyiak Canduang sebagai pahlawan nasional mencuat pada Milad Ke-95 Perti yang juga dihadiri Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Inyiak Canduang dinilai pantas menyandang status pahlawan nasional karena berjasa dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Perti, Syarfi Hutauruk mengatakan Inyiak Canduang tak hanya berjasa dalam pengembangan pendidikan di negeri ini, juga dalam sejarah.
Baca Juga
Advertisement
"Pada 1952-1953 ketika kepemimpinan Soekarno menuai kemelut, para ulama berkumpul dan salah satu orang yang berperan adalah Syekh Sulaiman ar-Rasuli," katanya di Universitas Negeri Padang, Jumat (5/5/2023).
Sama seperti organisasi islam lainnya, lanjut Syafri, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, para pendiri organisasi tersebut sudah diberi gelar pahlawan oleh pemerintah.
"Kami berharap bapak Ma'ruf Amin dapat membantu wacana ini," ujarnya.
Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan Perti merupakan wadah penting dalam pendidikan agama yang juga berpengaruh pada kebangsaan.
"Perti lahir dari rahim Minangkabau, sejarah mencatat melalui surau-surau yang kemudian berkembang menjadi ratusan madrasah yang tersebar di negeri ini," katanya.
Mahyeldi juga mendukung Inyiak Canduang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Ia berharap wakil presiden dapat melakukan percepatan untuk menjadikan Inyiak Canduang sebagai pahlawan.
"Mudah-mudahan melalui bapak wakil presiden, hal ini dapat terwujud," imbuhnya.
Sementara Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan dirinya mendukung agar Inyiak Canduang diberi gelar pahlawan nasional.
"Saya menyambut baik wacana ini," katanya.