Simak Pedoman Aman Bermedia Agar Terhindar dari Hoaks

Dengan situasi seperti ini, literasi media penting untuk diupayakan bagi masyarakat.

oleh Anasthasia Yuliana Winata diperbarui 07 Mei 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi terhindar hoaks di media (Image by diana.grytsku on Freepik))

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang menggunakan media dengan caranya masing-masing. Ada yang gemar mengakses media sosial, membaca artikel di situs berita, menonton televisi, menonton video, dan lainnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa media memiliki pengaruh besar terhadap manusia karena sudah seperti makanan sehari-hari.

Maka dari itu perlu bagi masyarakat untuk memahami makna pesan yang disampaikan media, menganalisa, dan menggunakannya untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan hidup.

Selain itu, masyarakat juga harus waspada dengan konten negatif seperti hoaks dan misinformasi yang tersebar di media (terlebih di internet dan media sosial). 

Dengan situasi seperti ini, literasi media penting untuk diupayakan bagi masyarakat. Melansir dari Hindustantimes.com, terdapat beberapa pedoman dasar yang perlu diperhatikan agar aman dalam bermedia.


Berpikir Kritis adalah Kunci

Ilustrasi Mempelajari Konsep Gaya Credit: pexels.com/Julia

Keseimbangan adalah kunci kehidupan yang ada dalam semua aspek. Begitupun dengan keseimbangan dalam pola konsumsi media. Misalnya anda gemar membaca artikel kesehatan atau topik tertentu, penting bagi anda menyeimbangkan dengan membaca artikel topik lain seperti bisnis, ekonomi, dan lain-lain.

Cermati fakta dan fiksi, tidak semua yang tersebar di media (internet dan media sosial) itu sesuai dengan fakta. Terkadang banyak hoaks dan misinformasi yang beredar. Ada juga hal-hal yang dibesar-besarkan dan beberapa hal diremehkan. Dalam situasi ini, Anda harus memahami dan membedakan mana yang fakta dan fiksi (hoaks).

Mencari penjelasan logis, jangan terpengaruh dan mempercayai mentah-mentah apa yang Anda temukan. Waspada terhadap hoaks, misinformasi, dan konten negatif. Penting untuk bersikap skeptis mempertanyakan dan mencari penjelasan logis dari hal yang anda temukan. 

Meniru bukan hal yang tepat. Ketika menemukan suatu hal di media, hendaknya Anda berpikir dan belajar dari itu. Kemudian, tentukan langkah atau tindakan anda berdasarkan pemahaman.

Mencari perspektif baru untuk hal yang sama. Terdapat banyak sudut pandang dari setiap hal yang Anda temukan. Maka penting untuk mencari perspektif dan penjelasan tambahan dari hal yang Anda temukan. Ini untuk menambah wawasan dan menghindarkan anda terjerumus pada pandangan yang kurang tepat.

Tanyakan diri Anda, dengan mempertanyakan mengapa hal ini diekspose oleh media. Dengan bertanya, dapat membantu anda untuk memahami motif dan alasan dibaliknya sehingga Anda paham dan tidak menerka-nerka.

Diskusi dengan orang lain terkait pengalaman anda. Hal ini untuk memvalidasi makna dan interpretasi dari apa yang Anda temukan. Bisa saja yang Anda temukan itu ternyata kurang tepat dan mendapat masukan dari teman Anda. Selain itu, diskusi juga dapat menambah perspektif baru serta memperluas wawasan dan pengetahuan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya