Liputan6.com, Jakarta - Pelbagai cara dilakukan oleh polisi guna mengidentifikasi sosok pengemudi bak koboi yang bersitegang dengan taksi daring di Tol Dalam Kota kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Salah satunya mengumpulkan sejumlah rekaman video yang tersebar di media sosial.
Advertisement
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, proses identifikasi masih berlangsung.
"Video yang beredar sejauh ini menjadi proses penyelidikan khusunya mengidentifikasi pelaku," kata Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (5/5/2023).
Trunoyudo mengatakan, rekaman video menjadi salah satu bukti yang disita dalam kasus ini. Trunoyudo enggan membeberkan lebih rinci.
"Kita sama-sama tunggu hasil penyelidikan Polda Metro Jaya secara utuh dan lengkap. Nanti akan disampaikan," ujar dia.
Diketahui, kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan tercatat dengan nomor: LP/B/2391/V/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunuyodo Wisnu Andiko menerangkan, peristiwa ini terjadi terjadi di Tol Dalam Kota kawasan Tomang, Jakarta Barat pada Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 23:26 WIB.
"Memang benar kami telah menerima laporan. Pelapor seorang pria berinisial HH. Pelapor melaporkan kejadian yang menimpanya berupa dugaan penganiayaan," kata dia kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Trunoyudo menerangkan, kejadian bermula saat korban hendak pindah jalur di Jalan Tol Tomang. Tiba-tiba ada satu unit mobil sedan Mazda dengan plat nomor 10011-ViI menikung korban.
"Dan langsung marah-marah," ujar dia.
Todongkan Senjata
Trunoyudo menerangkan, pelaku memukul wajah korban. Selain itu, sempat menodongkan senjata ke arah korban. "Setelah kejadian itu, korban melapor ke Polda Metro Jaya," ujar dia.
Trunoyudo menerangkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan sementara, Tanda Nomor Kendaraan (TNKB) yang digunakan tidak sesuai peruntukan.
"Untuk kendaraan sedan Mazda nopol 10011-VII yang digunakan terlapor, tidak terdaftar dalam register biro logistik Polda Metro Jaya dan tidak sesuai peruntukannya atau bisa dikatakan palsu plat nomornya," ujar dia.
Advertisement