Liputan6.com, Jakarta - Ada prinsip yang dipegang Nur Asia Uno, istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno soal menjadi perempuan. Menurutnya, perempuan harus tangguh dan tidak boleh cengeng.
"Dan tidak boleh mati gaya," kata perempuan yang akrab dipanggil Mpok Nur itu dalam peringatan Hari Kartini di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf bertajuk "Perempuan Berdaya Penggerak Ekonomi Bangsa" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.
Advertisement
Hal itu berlaku tidak hanya bagi perempuan karier, tetapi juga para ibu rumah tanga. Dengan prinsip itu, perempuan bisa lebih berdaya dan bisa memberdayakan sesama. Itu pula yang mendorongnya mengembangkan bisnis kuliner bernama Nur Corner.
Dirintis sejak 2019, usaha itu didirikan untuk membantu para pengusaha UMKM yang sering mengirimkan makanan ke tempatnya. "Dari bapak belum jadi menteri... kita kebanjiran makanan. Dikasih makanan bermacam-macam, harus endorse. Tapi, kalau enggak dibeli juga kan kasihan. Hanya kalau beli tiap hari, enggak mungkin, siapa yang akan makan?" celoteh Nur.
Setelah berdiskusi dengan Sandiaga, ia memutuskan membuka restoran di kawasan Jenggala, Jakarta Selatan. Dari sembilan kursi, tempat makannya itu kini bisa menampung sekitar 150 kursi. "Berkat support emak-emak. Ini UMKM dari ibu-ibu di seluruh Indonesia," ucapnya.
Bagaimana cara UMKM yang mau berpartisipasi? Nur menjelaskan mereka bisa mengirim sampel makanan untuk dicoba terlebih dulu. Bila rasanya lolos kurasi lidahnyanya, produk bisa bantu ditawarkan. Sementara, makanan yang cita rasanya belum sesuai ekspektasi akan diminta diperbaiki.
Berencana Membuka Cabang Kedua Nur Corner
Nur menjelaskan produk UMKM yang lolos kurasinya nanti akan dibantu dari sisi pengemasan. "Saya pengen kualitasnya memenuhi standar saya, sedangkan packaging urusan saya," sambungnya.
Kerja kerasnya yang dibantu para karyawan itu menunjukkan hasil. Indikasinya, ia berencana membuka cabang kedua Nur Corner pada Juni 2023. Lokasinya nanti masih akan tetap berada di Jakarta Selatan.
Di sisi lain, ia juga terbuka bila ada pihak lain mau mengadopsi konsep bisnisnya di tempat berbeda. Ia menyebut hal itu sudah dilakukan oleh seorang pengusaha di Jogja. "Saya ingin ada Nur Corner-Nur Corner lain di seluruh Indonesia. Di Jogja diikuti, engga apa-apa," katanya.
Ia berharap langkahnya itu bisa membawa kuliner Indonesia mendunia. Menurut Nur, makanan Indonesia sangat kaya dibandingkan negara-negara tetangga. Setiap daerah punya keunikan masing-masing, tetapi pekerjaan rumahnya adalah cara mengemasnya agar lebih menarik secara visual.
Advertisement
Didik Anak Mandiri
Di sela kesibukan mengelola bisnis, Nur juga tak lupa akan perannya sebagai istri dan ibu. Ia mengaku tetap memprioritaskan keluarganya tanpa mengabaikan peluang untuk berkarya di luar rumah.
Menurutnya, usaha yang dikelolanya saat ini datang tepat waktu, karena dua anak perempuannya sudah bisa mencari uang sendiri, sedangkan si bungsu Sulaiman juga sudah mulai mandiri. Kemandirian adalah nilai yang ditanamkan kepada anak-anaknya karena ia sadar mereka akan bertanggung jawab atas diri mereka masing-masing saat ia sudah tidak ada.
Bukan berarti sebagai keluarganya tidak terhubung sama sekali. Komunikasi menjadi kunci penting menjaga kedekatan. "Kita punya waktu untuk Face Time, video call, bikin komunikasi yang interaktif. Sejak kecil kami sudah biasakan, apapun yang mereka alami, harus sharing. Harus buat percakapan. Bapaknya dengarkan kritikan anak-anak," tutur Nur.
Ia mengaku keterbukaan dari orangtua penting karena mereka kerap mendapat masukan yang bagus dari anak-anak. "Bapaknya kan politician sekarang. Mereka di luar bisa lihat perbedaan di luar negeri dan di Indonesia," sambung dia.
3 Hal Penting yang Dipegang Perempuan
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menekankan tiga hal yang harus dimiliki perempuan, terutama wanita karier. Pertama adalah paham apa yang perlu diprioritaskan. Kedua, keterampilan manajemen waktu. "Ini satu hal sangat penting bagi perempuan sibuk," kata dia.
Terakhir adalah fokus pada kualitas. "Yang seharinya hanya 24 jam, karena kalau bicara kuantitas, pasti sangat terbatas," imbuhnya.
Ia mengatakan perkembangan zaman memungkinkan perempuan bisa mengenyam pendidikan tinggi dan bekerja. Tak sedikit pula perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Wanita yang bisa berpendidikan tinggi, bekerja, menjadi tulang punggung keluarga dan wanita yang tidak 100 persen ada di rumah itu dulu bukan hal yang lumrah. Berbeda dengan hari-hari ini yang sedikit lebih diterima masyarakat dan ini perlu kita syukuri bahwa kita sudah sampai di titik ini," kata Angela.
Angela juga berpesan agar kaum perempuan selalu mengambil kesempatan untuk membuat perubahan. Karena itu, peningkatan kualitas SDM perempuan merupakan hal yang penting untuk menyetarakan kesempatan bagi perempuan dalam melakukan perubahan.
"Ketika kita memberdayakan perempuan, ketika perempuan ini sejahtera, saya yakin keluarga akan sejahtera. Ketika keluarga sejahtera, maka masyarakat akan sejahtera," katanya.
Advertisement