Cara Menjawab Ucapan Salam dari Nonmuslim

Cara Menjawab Ucapan Salam dari Nonmuslim

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi ucapan, salam perpisahan, berpisah. (Photo by Kampus Production/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Ucapan salam dalam Islam, 'Assalamualaikum' atau lengkapnya 'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh' sudah begitu populer.

Karena popularitasnya, bahkan salam itu sering diucapkan oleh nonmuslim ketika bertemu dengan rekan atau sejawatnya yang muslim. Lantas, bolehkah kita menjawab salam tersebut? bagaimana kita menjawabnya?.

Jawabannya adalah boleh. Namun, ada tata cara agar tidak menyalahi kaidah.

Mengutip laman muhammadiyah.or.id, mengenai menjawab salam dari nonmuslim, dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid 1, Majelis Tarjih memilih pendapat bahwa menjawabnya hanya dengan kalimat wa ‘alaikum atau ‘alaikum.

Hal ini didasari oleh dua hadis:

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ

Dari Anas bin Malik ra., bahwa Nabi saw  bersabda “Apabil ahli kitab mengaucapkan salam padamu sekalin, maka ucapkanlah wa alaikum.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kesimpulan

dan

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: اسْتَأْذَنَ رَهْطٌ مِنَ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكُمْ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: بَلْ عَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا عَائِشَةُ «إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ» قَالَتْ: أَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ: «قَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ»

Dari Aisyah: ia berkata, sekelompok orang yahudi meminta izin kepada Rasulullah, mereka berkata: as-Samu ‘alaikum (semoga engkau mati. Aisyah mengatakan, bahkan kematian dan laknat untuk kalian, Rasulullah berkata kepada Aisyah, ‘Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal, Aisyah merespon: apakah engkau tidak dengar apa yang mereka katakan wahai Rasulullah, Rasulullah menjawab, ‘iya, dan telah ku jawab “wa alaikum”.

 

Berdasarkan dua dalil di atas, tim Fatwa Majelis Tarjih menyimpulkan jawaban dengan ‘alaikum atau wa ‘alaikum adalah jawaban paling adil dan bijak yang dicontohkan oleh Rasulullah. Karena makna ‘keselamatan’ dalam ucapan tersebut tergantung kepada maksud dari si pengucap pertama.

Jika diucapkan dengan maksud yang baik, maka balasannya pun baik. Namun, jika si pengucap pertama bermaksud buruk dengan salamnya, maka keburukan itu pun juga kembali pada dirinya.

Tim Rembulan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya