Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji Shake Shack mengumumkan menu dessert vegan barunya: minuman dan es krim, yang telah tersedia di 260 gerai mereka di Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 5 Mei 2023. Ini mempersembahkan susu dairy-free ciptaan artificial intelligence alias AI.
Melansir New York Post, Jumat, 5 Mei 2023, pada 2022, restoran cepat saji ini bermitra dengan NotCo untuk menggunakan susu dairy-free buatan AI, yang disebut NoMilk, untuk milkshake cokelat dan custard beku. NoMillk dibuat "Giuseppe," sistem AI NotCo yang dapat menganalisis produk makanan pada tingkat molekuler dan mereplikasinya menggunakan opsi nabati.
Advertisement
"Ini mencari kecocokan dalam rasa, tekstur, nutrisi, dan fungsionalitas, di antara karakteristik lain," menurut situs web tersebut. "Setiap resep berbeda dan ada beberapa yang lebih cocok dari yang lain."
Setahun kemudian, Shake Shack mengizinkan pelanggan di AS mencicipi makanan penutup vegan terbaru itu. "Penambahan yang berdampak pada menu inti kami ini memberi pelanggan lebih banyak pilihan, dan kami tidak sabar meluncurkannya untuk penggemar Shake Shack di seluruh negeri (AS)," kata CMO Shake Shack, Jay Livingston, dalam sebuah pernyataan.
Lokasi Shake Shack di New York juga akan merilis burger vegetarian yang dibuat dengan jamur, ubi jalar, wortel, farro dan quinoa, dengan taburan keju Amerika, bawang bombai renyah, acar, dan ShackSauce. Shake Shack memiliki pilihan burger tanpa daging lain yang sudah lama ada di menu inti, yang disebut burger Shroom.
Menghadirkan Berbagai Opsi Menu
Menu ini mencakup jamur portabella yang dilapisi tepung roti, tapi tidak dianggap vegan karena bagian dalamnya berisi keju. Veggie Shack telah eksis sejak 2018, menurut VegNews, dengan perusahaan menguji opsi menu berbeda dan melihat bagaimana tanggapan pelanggan.
Pada 2021, waralaba itu merilis Burger Bawang Merah Renyah Vegan, termasuk patty vegan berbahan dasar jamur dengan smokey keju cheddar vegan, bawang merah goreng yang diasinkan dengan bir, selada, dan saus dijonnaise di Inggris Raya untuk waktu yang terbatas.
"Sejak kami memulai Shake Shack pada 2004, misi kami adalah menyajikan versi (menu) klasik lebih tinggi yang tidak hanya memiliki rasa yang enak, tapi juga dibuat dengan bahan-bahan premium," kata Livingston.
Topik makanan dan AI sebelumnya berhasil menarik perhatian warganet minggu lalu. Anggota komunitas Bored Panda, Christine J, melansir situs webnya, Sabtu, 6 Mei 2023, kedapatan mengubah sejumlah makanan biasa dari berbagai negara jadi bervisual layaknya estetika anime.
Advertisement
Cara Baru Membuat Konten Makanan
Ia menulis, "Saya mengatur kumpulan foto makanan yang saya makan selama perjalanan saya dengan teknologi AI seluler dan berakhir dengan seluruh rangkaian makanan ala anime yang tidak pernah ada dan estetika yang dapat dinikmati selamanya."
"Ide untuk serial makanan anime yang ditata ulang muncul secara alami. Saya menyukai estetika anime, dan saya ingin melihat bagaimana AI dapat mengubah makanan di piring saya, dan berhasil," kata Christine.
"Bagian sayuran di toko kelontong mungkin adalah foto favorit saya di seri ini. (Teknologi) AI telah menghasilkan sayuran dari masa depan yang pasti ingin Anda coba karena Anda belum pernah melihatnya di kehidupan nyata," imbuhnya.
Beberapa tahun lalu, ia mengaku kecanduan membuat konten menggunakan teknologi AI. "Awalnya untuk bersenang-senang, karena meme dan video konyol membuat hari saya menyenangkan. Tahun lalu, banyak teknologi AI generatif terobosan tersedia untuk pengguna harian, dan itu mengejutkan saya," ia menyebut.
Daging Ayam Produksi Laboratorium
Tren teknologi pangan juga tentang "daging" buatan laboratorium, yang sering kali tidak pakai daging asli. Maret lalu, Administrasi Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan pernyataan untuk GOOD Meat, menandai produk daging ayam budidaya laboratorium mereka aman untuk dikonsumsi.
"Kami tidak memiliki pertanyaan saat ini terkait kesimpulan GOOD Meat bahwa makanan yang terdiri dari atau mengandung bahan sel ayam yang dibudidayakan sama amannya dengan makanan sebanding yang diproduksi dengan metode lain," kata FDA dalam surat tertanggal 20 Maret 2023 pada perusahaan tersebut.
Melansir New York Post, 22 Maret 2023, surat FDA itu "menjernihkan langkah penting dalam membawa GOOD Meat ke restoran dan ritel di AS," kata GOOD Meat dalam sebuah pernyataan, 21 Maret 2023. Mereka menambahkan bahwa "sekarang bekerja dengan Departemen Pertanian AS untuk persetujuan yang diperlukan."
GOOD Meat, divisi daging yang dibudidayakan dari perusahaan teknologi makanan Eat Just, Inc., berdedikasi "membuat daging yang berkelanjutan dan aman dari sel hewan alih-alih hewan yang disembelih." Keputusan FDA datang hanya beberapa bulan setelah UPSIDE Foods menerima lampu hijau peraturan pertama FDA untuk menjual daging, unggas, atau makanan laut yang dibudidayakan pada November 2022.
Daging ayam GOOD Meat sebelumnya mendapat persetujuan di Singapura, menjadikan perusahaan tersebut sebagai yang pertama di dunia yang menerima persetujuan di berbagai benua.
Advertisement