David Yulianto Koboi Jalanan Gunakan Pelat Polri Palsu demi Hindari Ganjil Genap

Sosok pengemudi mazda David Yulianto (33) kedapatan memasang plat nomor dinas polri palsu.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaAdy Anugrahadi diperbarui 06 Mei 2023, 07:16 WIB
Polisi menetapkan David Yulianto sebagai tersangka. Dia adalah sosok pengemui yang berlagak koboi di Jalan Tol Dalam Kota kawasan Tomang, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok pengemudi mazda David Yulianto (33) kedapatan memasang plat nomor dinas polri palsu. Dia adalah sosok yang viral berlagak bak koboi jalanan di Tol Dalam Kota kawasan Tomang, Jakarta Barat, pada Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 23.26 WIB.

Pengunaan plat nomor palsu terbongkar beriringan dengan pengungkapan kasus ini.

Kanit 1 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Emil menerangkan,Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) pada mobil Madza 6 sebenarnya D 1662 PY. Pelat nomor beserta kendaraan pun disita sebagai barang bukti.

"Barang bukti yang disita pistol jenis air softgun, pelat nomor dinas 10011-VII dan satu unit mobil Madza 6 D 1662 PY," ujar dia kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo menerangkan, pelat nomor dinas palsu 10011-VII telah digunakan pelaku dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.

"Jadi baru dua bulan," kata dia.

Sementara itu, pelaku sebelumnya memasang pelat nomor dinas palsu 10011-VII digunakan Toyota Innova hitam.

"Dan plat nomor ini sejak Agustus 2022. Namun kita masih berkelanjutan proses penyelidikan ini didapati dari saudara E apa maskud tujuan bagian dari proses penyelidikan," ujar dia.


Hindari Ganjil Genap

Kepada penyidik, David Yulianto telah mengakui perbuatannya. Keterangan sementara itu, pemasangan pelat nomor dinas polri dipalsu untuk hindari ganjil genap.

"Yang disampaikan ini dalam rangka hindari ganjil genap. Namun proses sementara kita dalami, termasuk bagaimana meminta kepada orang lain untuk dibuatkan kemudian diterima dan digunakan. Itu masih kita lanjutkan dalam proses penyelidikan," ujar dia.

Aksi penganiayaan terus bertambah (liputan6.com/abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya