Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, baik secara lapangan usaha maupun distribusinya terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan I 2023. Pertanian bahkan disebut sebagai sektor yang paling dominan dengan angka pertumbuhanya sebesar 0,34 persen serta kontribusi yang mencapai 11,77 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan bahwa sektor pertanian pada triwulan I berhasil masuk pada posisi empat besar sektor paling berkontribusi yang tumbuh bersama sektor industri, pertambangan dan juga sektor konstruksi.
Advertisement
"Jadi kalau kita hitung pertumbuhan keempat sektor tersebut mencapai 65,02 persen dari total PDB triwulan 1 2023. Kemudian kalau kita lihat dari sisi distribusi perekonomian kita yang paling dominasi itu ya industri, pertanian pertimbangan dan konstruksi," ujar Edy, Jumat, 5 Mei 2023.
Selanjutnya, Edy mengatakan sektor yang pada triwulan ini menjadi pendorong utama kegiatan ekonomi di antaranya berasal dari industri pengolahan yang didalamnya terdapat produksi CPO serta makanan dan minuman. Menurutnya, industri pengolahan dan CPO tumbuh positif yaitu sebesar 5,33 persen.
"Utamanya permintaan domestik jelang persiapan ramadhan dan lebaran. Jadi seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan 1 2023 terutama terhadap lapangan usaha yang dominasinya cukup besar seperti sektor pertanian, industri dan perdagangan," katanya.
Diketahui bahwa, Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2023 masih tumbuh stabil terutama pada tiga bulan pertama tahun 2023. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara YoY berada di level 5 persen sejak kuartal keempat tahun 2021. Artinya, angka tersebut menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi berbagai komoditas pertanian dan menyiapkan pasokan pangan Indonesia menghadapi ancaman El nino dan tantangan krisis global.
Berbagai komoditas pertanian potensial diperkuat produksinya melalui berbagai langkah, seperti penguatan sarana prasarana pertanian, penggunaan bibut unggul, akses pemodalan dan modernisasi pertanian dalam skala yang lebih luas.
"Kementan terus melakukan berbagai upaya agar produksi untuk penguatkan cadangan pangan meningkat, sehingga inflasi bisa dijaga," tegasnya.
(*)