Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan angkat suara soal langkah ke depan dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
Hal itu disampaikan Anies Baswedan untuk menegaskan arah kedepan serta visi dari koalisi yang saat ini digawangi oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Advertisement
"Kami datang ke isinya soal perubahan untuk persatuan, jadi pembahasannya sudah bicara tentang misi apa yang akan dibawa dan misinya adalah misi menghadirkan keadilan bagi semua dari dulu kita sampaikan itu," ujar Anies di Kantor DPP PKS Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Anies memastikan, langkahnya sebagai bakal capres 2024 sebagai upaya dalam mengentaskan ketimpangan. Bagi mereka yang merasa sudah makmur maka akan diteruskan, tapi bagi yang masih tertinggal maka harus diberikan solusi.
"Karena itu kenapa kita bicara tentang kemiskinan untuk bisa membereskan soal ketimpangan dan bisa menghadirkan rasa keadilan jadi di sini pembicaraannya sudah tentang apa rencana yang akan kita lakukan," papar Anies.
Dia kemudian menyinggung proses politik yang dihadirkan koalisinya adalah untuk rakyat dan bukan sajian untuk para elit. Karenanya, kata Anies, apa yang dilakukan adalah dengan merangkul kelompok kecil.
"Itulah sebabnya kalau teman-teman lihat proses yang sekarang kita lakukan berbeda dengan yang lain-lain , kami ingin masyarakat itu melihat proses politik sebagai proses untuk rakyat bukan untuk elit, ini untuk rakyat dan itulah yang menjadi fokus kami sekarang," beber Anies usai menghadiri undangan PKS dalam acara peringatan May Day.
Pentingnya Rekam Jejak Pemimpin
Terakhir, Anies menyinggung soal rekam jejak seorang pemimpin. Dia meyakini, kepada para pemilih untuk bisa menjadikan rekam jejak sebagai hal dasar dalam menentukan pilihan bagi Indonesia kedepan.
"Rakyat mau menitipkan amanat kepada siapa pun dan kepada partai apa pun, saya mengajak kepada semua lihat rekam jejakny saja, karena rekam jejak itulah yang menjadi dasar paling otentik untuk memprediksi ke depan apakah rekam jejaknya membela kepentingan semua," Anies menandasi.
Koalisi Perubahan Deklarasikan Cawapres Anies Baswedan Juli 2023
Sebelumnya, Koalisi Perubahan punya tenggat waktu untuk menjaring nama bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Rencananya, Koalisi Perubahan akan mengumumkan pasangan Anies Baswedan pada Juli 2023.
"Kita ada time limit kok. Juli sudah harus selesai dan kita harus declare. Kami akan deklarasikan," ujar Ketua DPP NasDem Willy Aditya di Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023.
Willy menyatakan alasan Koalisi Perubahan deklarasi lebih cepat bukan karena untuk masa kampanye yang panjang, tetapi hanya karena jadwal yang sudah dibahas di internal.
"Enggak juga, time frame aja," ujar Willy.
Advertisement
Sudah Mulai Bahas Cawapres
Sementara itu, bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengakui tim delapan Koalisi Perubahan sudah mulai membahas nama-nama cawapres yang akan mendampinginya. Sebelumnya ada lima nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.
"Pembahasan mengenai calon wakil presiden tim juga mulai membahas dan nanti ini prosesnya masih berjalan," ujar Anies saat konferensi pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat 5 Mei 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum mau mengungkapkan siapa saja nama yang sedang digodok oleh tim delapan Koalisi Perubahan.
"Tapi seperti teman-teman juga tahu kebiasaan di Koalisi Perubahan untuk persatuan itu kami melakukan proses dulu baru mengumumkan," ungkap Anies.
Anies menuturkan, saat ini tim masih berproses. Sehingga tidak bisa juga diumumkan ke publik siapa saja nama calon wakil presiden. Setelah selesai akan disampaikan ke publik.
"Kenapa? Karena kami ingin bertanggung jawab pada publik. Kami merasa ini sebuah tanggung jawab penting ini bukan main-main ini bicara tentang bangsa. Bicara tentang negara dan arah kita ke depan bukan atraksi-atraksi sekadar untuk menjadi percakapan," ujar Anies.