Liputan6.com, Jakarta - Setelah antisipasi tinggi selama berbulan-bulan, penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla akhirnya berlangsung hari ini, Sabtu (6/5/2023), di Westminster Abbey, London. Di momen bersejarah ini, Ratu Camilla menambahkan detail manis ke jubah penobatannya.
Melansir Daily Mail, Sabtu (6/5/2023), jubah Camilla memuat sulaman tangan menggunakan benang emas dan menggambarkan simbol alam yang bermakna, terutama inset dan bunga yang memiliki arti khusus baginya dan Raja Charles III, juga keluarga Kerajaan Inggris secara keseluruhan.
Advertisement
Di antara bunga-bunga yang dibordir pada pakaian tersebut adalah lily of the valley, yang merupakan bunga favorit mendiang Ratu Elizabeth II, lady's mantle, myrtle, maidenhair fern, cornflowers, delphinium, serta lambang nasional Inggris: mawar, thistle, dan shamrock.
Jubah baru Camilla, yang didekorasi Royal School of Needlework, juga dihiasi lebah dan kumbang untuk mencerminkan kecintaan pasangan kerajaan terhadap alam. Sebelumnya, diungkap pula bahwa visi Charles tentang penobatannya membanggakan citra serupa, dengan penggambaran bunga dan serangga.
Tema alam ini mengacu pada kecintaan raja baru Inggris pada alam, kelestarian, dan konservasi iklim. Sebagai "juara mode berkelanjutan," hari ini, Charles mengenakan Jubah Kenegaraan yang sama yang dikenakan kakeknya Raja George VI untuk penobatannya pada 1937, dengan kereta sepanjang 4,6 meter.
Ratu Camilla juga mendaur ulang pakaian tua, mengenakan jubah yang pertama kali dibuat untuk Ratu Elizabeth II pada 1953 dan diubah ukurannya demi upacara tersebut. Beludru pada kedua jubah telah direstorasi Royal School of Needlework, sementara lapisan dan renda emasnya ditata ulang Ede & Ravenscroft.
Penghormatan pada Ratu Elizabeth II
Sebagai penghormatan yang mengharukan pada mendiang Ratu Elizabeth, Lily of the Valley, bunga favoritnya, disertakan di jubah Ratu Camilla, serta ditampilkan di undangan penobatan Raja Charles III. Bunga, yang secara teratur muncul selama acara-acara kerajaan, juga merupakan bagian dari karangan bunga pernikahan Ratu ketika ia dan Charles menikah pada 2005 di Windsor.
Kembali ke tahun 1953, versi mekarnya ditampilkan dalam buket penobatan Ratu Elizabeth III ketika ia dimahkotai di Westminster Abbey. Sepanjang masa pemerintahan Ratu, bunga itu sering dipajang di sekitar Istana Buckingham dan tempat tinggal kerajaan lainn.
Bunga itu juga memiliki arti khusus bagi anggota keluarga kerajaan lain, dengan Kate Middleton membawanya dalam karangan bunga pernikahannya ketika ia menikah dengan Pangeran William pada 2011.
Camilla juga sebelumnya menggambarkan lady's mantle, yang melambangkan cinta dan kenyamanan, sebagai bunga favoritnya. Membahas tanaman pada 2020, Duchess saat itu berkata, "Tanaman berbunga hijau asam ini adalah salah satu tanaman dedaunan terbaik untuk taman dan vas."
Advertisement
Sandi Resmi Ratu Camilla
Juga ditampilkan pada jubah mewah adalah sandi resmi Ratu Camilla, juga disulam dengan benang emas. Simbol tersebut menampilkan monogram "CR" yang berputar-putar di bawah Mahkota, dengan huruf-huruf yang mewakili Camilla Regina, yang merupakan bahasa Latin untuk Ratu.
Cypher Camilla didasarkan pada mahkota Tudor, seperti milik suaminya, namun miliknya lebih rumit dan bergaya. Simbol, yang dipilih Yang Mulia dari serangkaian desain, juga digunakan olehnya pada kop surat, kartu, dan hadiah pribadi.
Itu dirancang Profesor Ewan Clayton, seorang ahli kaligrafi di Fakultas dan Dewan Akademik The Royal Drawing School, bekerja sama dengan Timothy Noad, Herald Painter, dan Scrivener di The College of Arms. Dalam laporan terbaru, Ratu Camilla bersama Raja Charles III telah berada di dalam Westminster Abbey.
Selain jubah negaranya, Camilla juga mengenakan gaun putih bersulam emas, lapor People. Raja Charles III mengikuti di belakangnya dengan pages of honour-nya, termasuk cucunya, yang merupakan putra sulung Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George.
Sumpah Raja Charles III
Upacara yang melibatkan sumpah Raja dimulai. Uskup Agung memimpin dan berkata, "Saya di sini hadir untuk Anda Raja Charles, raja kami yang tidak diragukan lagi. Karenanya semua datang hari ini untuk melakukan penghormatan dan (merayakan) pelayanan Anda: apakah Anda bersedia melakukan hal yang sama?"
"Tuhan selamatkan Raja Charles," kata para tamu serempak. Ini diulangi Lady Angiolini, LT (A Lady of The Thistle), Christopher Finney, GC (Ketua Victoria Cross dan George Cross Association), Baroness Amos, dan LG (A Lady of The Garter).
Setelah presentasi Alkitab, sumpah dimulai. Charles dan Camilla tetap duduk. Uskup Agung Canterbury berkata, "Yang Mulia, gereja yang didirikan hukum, yang penyelesaiannya akan Anda sumpah untuk pertahankan, berkomitmen pada pengakuan sejati Injil, dan, dengan demikian, akan berusaha mengembangkan lingkungan di mana orang-orang dari semua kepercayaan dapat hidup bebas. Sumpah Penobatan telah berdiri selama berabad-abad dan diabadikan dalam undang-undang. Apakah Anda bersedia mengambil sumpah?"
Charles menjawab, "Saya bersedia." Raja meletakkan tangannya di atas Alkitab, dan Uskup Agung merapal sumpah.
Salah satunya, ia berkata, "Maukah Anda dengan sungguh-sungguh berjanji dan bersumpah memerintah rakyat Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara, persemakmuran dan teritori milik salah satu dari mereka atau terkait, menurut hukum dan kebiasaan masing-masing?"
"Saya dengan sungguh-sungguh berjanji untuk melakukannya," jawab Charles.
Advertisement