Momen Raja Charles III Sah Jadi Pemimpin Kerajaan Inggris

Raja Charles III dan Ratu Camilla sah menjadi raja dan ratu di Kerajaan Inggris dalam momen penobatan Raja Charles III di London.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 06 Mei 2023, 19:36 WIB
Raja Charles III Sah Jadi Pemimpin Kerajaan Inggris
Raja Charles III dan Ratu Camilla sah menjadi raja dan ratu di Kerajaan Inggris dalam momen penobatan Raja Charles III di London.
Raja Charles III mengenakan Mahkota St Edward dan Ratu Camilla mengenakan Mahkota Ratu Mary duduk selama upacara penobatan di Westminster Abbey, di London, Sabtu (6/5/2023). (Andrew Matthews/Pool via AP)
Raja Charles III sah menjadi pemimpin kerajaan Inggris setelah 70 tahun dipimpin oleh Ratu Elizabeth II. (David Levene/Pool Photo via AP)
Raja Charles III dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury. (Yui Mok, Pool via AP)
Penobatan ini akan menjadi sebuah peristiwa penting, tak hanya bagi Kerajaan Inggris Raya, tetapi juga masyarakat dan pengamat dari seluruh dunia. (Jonathan Brady/Pool Photo via AP)
Raja Charles III disebut akan menggunakan kesempatan tersebut untuk memajukan semangatnya terhadap generasi muda, komunitas, keragaman, dan keberlanjutan. (Andrew Matthews/Pool via AP)
Tak hanya untuk meneruskan tradisi, acara penobatan ini juga mencerminkan Inggris yang modern dan multikultural. (Aaron Chown/Pool Photo via AP)
Raja Charles III menjadi raja ke-40, ia juga akan menjadi kepala negara dari 14 negara Persemakmuran. (Victoria Jones/Pool via AP)
Mahkota emas Raja Charles II pada tahun 1661 yang dihiasi 444 batu berharga akan dikenakan Raja Charles III di hari penobatannya. (Jonathan Brady/Pool Photo via AP)
Untuk semua kamera televisi, fotografer, dan orang banyak, ada satu momen dalam penobatan Raja Charles III yang tidak akan disiarkan ke seluruh dunia. (Jonathan Brady/Pool Photo via AP)
Prosesi yang dianggap sakral itu adalah ketika raja dibalur/diolesi dengan minyak suci oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, demikian seperti dikutip dari CNN (6/5/2023). (Yui Mok, Pool via AP)
Ini dianggap sebagai bagian paling sakral dari kebaktian dan tidak disiarkan di televisi pada tahun 1953. (Yui Mok, Pool via AP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya