Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai penguasa Inggris Raya, Sabtu (6/5/2023). Sesuai tradisi, putra tertua Ratu Elizabeth II itu ditahbiskan dengan iringan berbagai lagu.
Salah satunya tidak asing di telinga pecinta sepak bola. Ya, irama yang biasa diputar sebelum aktor-aktor terbaik bertarung di lapangan hijau pada ajang Liga Champions bakal terdengar ketika Raja Charles III naik takhta.
Advertisement
Hal ini terjadi karena keputusan lebih dari tiga dekade silam. UEFA memodifikasi kompetisi antarklub kebanggaan mereka menjadi Liga Champions mulai 1992/1993. Menandai momen istimewa tersebut, mereka menunjuk komposer Inggris Tony Britten untuk menciptakan anthem atau lagu resmi.
Britten menjawab kepercayaan dan menghasilkan karya bernuansa modern sekaligus klasik. Anthem Liga Champions kini dikenal sebagai salah satu lagu olahraga paling familier di seluruh dunia.
Memakai tiga bahasa resmi UEFA (Inggris, Prancis, Jerman), siapa yang tidak tahu reffrain lagu ini yakni "Die meister, die besten, les grandes equipes, the champions"?
Namun, Britten tidak murni memproduksi lagu kebangsaan Liga Champions. Aransemennya mengadopsi karya komposer kelahiran Jerman George Frideric Handel berjudul Zadok the Priest.
Dipilih dari Berbagai Lagu
Britten bercerita, dia menyodorkan beberapa lagu klasik yang sudah ada kepada UEFA pada proses awal penciptaan. Zadok the Priest dipilih sebagai landasan.
"UEFA ingin kompetisi ini jadi yang terbaik di sepak bola. Banyak yang bilang lagu Liga Champions menjiplak karya Handel. Tapi tidak. Cuma dipakai satu bait awal, sisanya saya buat sendiri," ungkap Britten, dilansir ESPN.
Hadirnya irama anthem Liga Champions pada penobatan penguasa Kerajaan Inggris Raya baru pertama kali terdengar sekarang seiring dimahkotainya Raja Charles III. Sebab, ketika Ratu Elizabeth II dinobatkan pada 6 Februari 1952, Liga Champions masih sebatas wacana. Kompetisi itu baru bergulir 1955 menggunakan nama Piala Champions.
Advertisement
Zadok The Priest
Handel memproduksi Zadok the Priest khusus untuk upacara penobatan monarki Inggris. Lagu ini mulai dipakai saat Raja George II diangkat pada 1727 hingga sekarang, termasuk saat Raja Charles dimahkotai di Westminster Abbey.
Berikut penggalan lirik Zadok the Priest:
And all the people rejoiced
Rejoiced, rejoiced and said:
God save the king
Long live the king
God save the king
May the king live forever
Amen, amen, alleluia, alleluia
Amen, amen, alleluia, amen...