Liputan6.com, Gunungkidul - Komoditi pertanian di Gunungkidul kini menjadi sorotan bagi banyak kalangan terutama Kementerian Pertanian. Belum lama ini, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Kemenpan memberikan bantuan alat-alat pertanian.
Dalam kesempatan ini, Dr. Ir. Enie Tauruslina Amrullah dari Kemenpan mendorong warga Gunungkidul menjadi penyuplai benih ke daerah lain. Tentunya, kemandirian pertanian dengan pendampingan dari pemerintah menjadi keharusan.
Menurut Enie, bantuan berupa alat mesin pertanian ini dapat meningkatkan produktivitas benih di wilayah Gunungkidul terutama pada jenis kacang-kacangan dan umbi-umbian. Sehingga perlunya ada koperasi sebagai bentuk serapan.
Baca Juga
Advertisement
“Peranan koperasi ini diperlukan, mengingat dalam programnya setiap penerima bantuan akan serius dalam pengelolaannya,” kata dia dalam sambutannya.
Orang nomor satu di Direktorat Kacang dan Umbi ini menegaskan bahwa koperasi diharapkan mampu mengelola dari hulu ke hilir. Sehingga dalam proses menjadi sentra pembenihan hingga hilirisasi dapat mengembangkan pola tanam dan pengolahan.
Selain itu, lanjutnya, para petani yang tergabung dalam koperasi ini dapat memanfaatkan akses guna menunjang produktivitas pertanian. Terlebih, proses pra-tanam hingga pasca-panen maupun pemilihan benih kedelai.
“Jadi semua dipetakan sesuai dengan potensi. Pemilihan bibit yang bagus maupun pemisahan pola tanam dan penyebarannya,” tuturnya.
Diharapkan, peluang untuk menjadi koperasi maju dan dapat bersaing dengan wilayah lain, maka peranan instansi terkait perlu dilakukan koordinasi. Sehingga, tujuan Gunungkidul menjadi pemasok benih tanaman dapat terwujud.
“Saya harapkan semua dapat bekerja sama dengan baik, terutama pengawasan dan pendampingan. Karna Gunungkidul memiliki potensi yang luar biasa,” ujarnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kondisi Lahan Pertanian di Gunungkidul
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto menyambut baik bantuan yang diberikan kepada Kelompok Tani Sri Rejeki di Padukuhan Trenggono, Kalurahan Sidorejo, Ponjong ini. Bantuan tersebut dirasa sangat membantu para petani di wilayah tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Direktorat Kacang dan Umbi Kementrian Pertanian, bantuan adalah yang diharapkan para petani di Gunungkidul,” ucap Heri.
Menurut Heri selaku Wakil Bupati, terkait dengan pengelolaan, sependapat dengan Enie. Di mana pengelolaannya bukan hanya pada satu sisi saja, melainkan mulai dari hulu hingga sampai ke hilir.
Hal tersebut, ucap Heri, akan memiliki dampak yang multiplier effect pada sector pertanian khususnya pengelolaan benih. Selain itu, dengan metode seperti ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul pada umumnya.
Heri menuturkan bahwa lahan pertanian di Kabupaten Gunungkidul ini sangat beragam sesuai dengan zona batas alamnya. Atas hal tersebut, potensi ini dapat dipetakan menyesuaikan dengan kondisi wilayah.
“Jadi tanah di Gunungkidul itu beragam, namun paling banyak para petani ini menanam dengan sistem tumpangsari di mana komoditi umbi dan kacang memang yang terbanyak,” jelasnya.
Terkait dengan Gunungkidul sebagai penghasil benih, Wakil Bupati ini akan siap meningkatkan produktivitas kedelai melalui pendampingan oleh Dinas Pertanian. Sehingga diharapkan Gunungkidul menjadi pensuplai benih maupun hasil tanam dari para petani.
Suhardi Ketua Kelompok Sri Rejeki pun memberikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan tersebut. Pihaknya akan memanfaatkan bantuan tersebut sebaik-baiknya untuk pencapain pertanian yang diharapkan.
Sebelumnya, kelompok tani ini sendiri telah mendapatkan bantuan benih sebanyak 2 ton dan pupuk MPK sebanyak 6 ton. Tak hanya itu, pupuk cair hayati dan pestisida sebanyak 80 liter telah diterima sebagai bentuk dukungan untuk para petani.
“Terima kasih atas bantuan alat mesin pertanian ini, bahkan kami juga diberikan pelatihan sekolah lapangan sehingga diharapkan Kabupaten Gunungkidul dapat mendiri benih serta dapat mensuplai benih keluar daerah,” pungkasnya.
Advertisement