Liputan6.com, Bali - Indonesia akan menjadi tuan rumah dari sidang ASEAN Socio-Cultural Community ke-29 pada Senin 8 Mei 2023. ASCC merupakan salah satu dari pilar kerja sama ASEAN untuk memperkuat kesadaran, kemitraan, dan kebersamaan di ASEAN.
Sidang di Bali akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Advertisement
Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dijadwalkan sudah tiba di Indonesia pada 7 Mei 2023. Delegasi Filipina datang pertama pada tengah malam.
Jumlah delegasi ada 57 orang. Pihak Myanmar diundang untuk menghadiri sidang ASCC ke-29 ini, akan tetapi tidak ada kabar bahwa mereka akan hadir.
Sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari negara tetangga akan hadir di ASCC 2023, yakni:
- Filipina: Rex Gatchalian - Menteri Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial
- Laos: Suanesavanh Vignaket - Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata
- Brunei: Haji Nazmi bin Haji Mohammad -Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga
- Malaysia: Dato' Sri Tiong King Sing - Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan
- Singapura: Masagos Zulkifli - Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga
- Thailand: Anukul Peedkaew - Sekretaris Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia
- Vietnam: Nguyen Ba Hoan - Deputi Menteri Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial
- Kamboja: Nath Bunroeun - Sekretaris Negara Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
- Timor Leste: Signi Chandrawati - Wakil Menteri Solidaritas Sosial
- Sekretariat ASEAN: Kao Kim Hourn - Sekjen ASEAN
Pihak Myanmar juga diundang pada level non-politik. Yang diundang adalah Aung Myint, Dirjen Departemen Penelitian Sejarah dan Perpustakaan Nasional di Kementerian Agama dan Kebudayaan Myanmar.
Hingga Jumat sore, Myanmar disebut belum konfirmasi hadir. Sebelumnya, pejabat Kementerian Luar Negeri RI juga memprediksi perwakilan Myanmar tidak akan menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Isu-isu penting yang dibahas pada Sidang ASCC pada Senin besok mulai dari kesehatan (One Health Initiative), perlindungan pekerja migran di situasi krisis, perlindungan migran di laut, serta pendirian ASEAN Village Network.
Isu mengenai desa itu rencananya akan menjadi bagian ASEAN Leaders' Statement di ASCC 2023.