Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video bihun dari Cina yang diklaim mudah terbakar karena terbuat dari plastik. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Mei 2023.
Advertisement
Dalam postingannya terdapat video seseorang kesulitan untuk memutus bihun dari kemasannya kemudian dibakar. Dalam video bihun terbakar dan tampak ada lelehan seperti plastik.
Video berdurasi 1 menit 37 detik itu disertai narasi,
"Hati hati BAHAYA..!! MIHUN buatan CINA ternyata terbuat DARI PLASTIK, ingat merknya.? Infokan ke Masyarakat"
Lalu benarkah postingan video bihun dari Cina yang diklaim mudah terbakar karena terbuat dari plastik?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci "Bihun mengandung plastik" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada penjelasan dari BPOM RI yang diunggah di akun Instagram @bpom_ri yang terverifikasi pada 31 Juli 2022.
BPOM menjelaskan bahwa informasi tersebut hoaks. Berikut penjelasannya:
"Produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) memiliki kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori seperti bihun, mi, kerupuk, biskuit/krakers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat langsung dinyatakan terbukti mengandung plastik dan/atau lilin. Kepastian untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin harus dilakukan melalui pengujian lebih lanjut di laboratorium."
Selain itu dalam website resmi BPOM, pom.go.id, mereka sudah memberikan pernyataan pada 7 Agustus 2017.
"Sehubungan dengan beredarnya video di media sosial mengenai produk bihun yang jika dibakar seolah-olah ada tetesan bahan terbakar, masyarakat perlu lebih memahami tentang bahan yang terkandung dalam produk pangan.
Produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) memiliki kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori seperti bihun, mi, kerupuk, biskuit/krakers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat langsung dinyatakan terbukti mengandung plastik dan/atau lilin. Kepastian untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin harus dilakukan melalui pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Badan POM melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dan memberikan nomor izin edar (MD atau ML) yang dicantumkan pada labelnya. Apabila produk pangan sudah memiliki nomor izin edar Badan POM, berarti produk tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Badan POM mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu melakukan cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi produk Obat dan Makanan. Pastikan kemasannya dalam kondisi baik, baca informasi pada labelnya, pastikan memiliki izin edar dari Badan POM, dan tidak melebihi masa kedaluwarsa.
Apabila masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533 (pulsa lokal), SMS 0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, twitter @HaloBPOM1500533, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia."
Sumber:
https://www.instagram.com/p/CgrKWtmvQ4g/
https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/56/PENJELASAN-BADAN-POM--TENTANG--PRODUK--BIHUN-YANG-JIKA-TERBAKAR-MENIMBULKAN-TETESAN--BAHAN-TERBAKAR-MENYALA.html
Advertisement
Kesimpulan
Postingan video bihun dari Cina yang diklaim mudah terbakar karena terbuat dari plastik adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement