Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merenggang. Hal ini terjadi setelah Jokowi sengaja tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan ketua umum partai politik koalisi pemerintah. Menurut Jokowi, NasDem sudah memiliki koalisi baru.
Kini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan disebut-sebut tengah diutus untuk menjadi penengah dan mengatur pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi.
Advertisement
Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, tak perlu ada penengah dalam hubungan Jokowi dan Surya Paloh. Menurutnya, pertemuan Luhut dengan Surya Paloh dalam kapasitasnya sebagai sahabat.
“Itu pertemuan teman, kalau toh kemudian ada kekhawatiran hubungan Pak Surya dengan Pak Jokowi merenggang pasca penetapan Anies itu lebih pada posisi Luhut sepeti sahabat,” kata Ali saat dikonfirmasi, Minggu (7/5/2023).
Ali menegaskan tak ada yang perlu ditengahi, melainkan Jokowi harus bersikap lebih dewasa dalam bersikap sebagai kepala negara.
“Jadi tidak ada yang harus ditengahi, yang diperlukan kedewasaan masing-masing. Jadi pemahaman apa yang dilakukan. Pak Paloh adalah kewenangan kedaulatan parpol,” kata dia.
Ali menegaskan, komitmen Koalisi Jokowi-Ma’ruf adalah mengawal pemerintahan hingga 2024. Tak ada komitmen untuk mengusung capres yang sama di Pemilu 2024.
“Kami memiliki tanggung jawab pada pemerintahan sampai tahun 2024 itu komitmen yang kami bangun. Dalam koalisi itu ada komitmen bersama termausk mengawal pemerintahan. Di luar itu, tak ada komitmen untuk mengusung capres berikutnya bersama-sama,” tegas politikus senior NasDem ini.
Luhut Disebut Upayakan Pertemuan Jokowi dengan Paloh
Sebelumnya, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto mengungkap tengah diupayakan pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembawa pesan tersebut.
Rencana pertemuan itu menjadi salah satu pembahasan antara Surya Paloh dan Luhut ketika bertemu di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (6/5).
"Mereka berdua (Surya dan Luhut) berkomitmen untuk bertemu bertiga. Pak Jokowi, Pak Luhut, Pak Surya," ungkap Sugeng kepada wartawan, dikutip Sabtu (6/5).
Pertemuan itu diupayakan lantaran Surya Paloh merasakan ada hambatan psikologis untuk berkomunikasi dengan Jokowi. Pertanda itu dirasakan ketika Surya tidak diundang Jokowi ke Istana dalam pertemuan dengan enam ketua umum partai pro pemerintah.
Sugeng berharap, pertemuan Surya dan Jokowi bisa terjadi. Ia menginginkan tidak lagi ada ego masing-masing lantaran urusan perbedaan dukungan di Pilpres 2024.
Advertisement