Jelang Keberangkatan, Kemenkes Pastikan Kesehatan Para Jemaah Haji Prima

Kemenkes berpesan, para jemaah haji dalam melakukan ibadah sunah seperti umrah dan ziarah tetap memperhatikan kondisi kesehatannya. Jemaah diharapkan fokus menjalankan rukun haji dan tidak memaksakan diri dalam menjalankah ibadah sunah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Mei 2023, 09:10 WIB
Petugas medis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengecek kondisi kesehatan para jemaah haji 2023 jelang keberangkatan. Kloter pertama jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada 24 Mei 2023 mendatang. (Foto: Humas Kemenkes)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pengecekan kesehatan terhadap para jemaah haji  Indonesia untuk memastikan mereka tetap prima sebelum keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air. Diketahui, pemberangkatan jemaah haji Indonesia 1444 H rencananya akan dimulai pada 24 Mei 2023 mendatang.

Kondisi kesehatan jemaah haji perlu menjadi perhatian serius mengingat saat ini masih dalam status pandemi Covid-19. Karenanya jemaah haji yang akan berangkat perlu disiapkan agar tetap sehat dan memenuhi persyaratan kesehatan sebelum keberangkatan.

Dalam rangka penyiapan pra-keberangkatan, Kemenkes menggelar Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi mulai April 2023 di 5 kabupaten yakni Cirebon, Pelelawan, Kudus, Bantul, dan Pacitan. Sosialisasi ini merupakan kerja sama Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan dinas kesehatan daerah.

“Persiapan kesehatan harus sudah dilakukan mulai saat ini oleh seluruh jemaah haji bukan hanya untuk jemaah lanjut usia, mengingat ibadah haji identik dengan ibadah fisik,” kata Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo pada Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi di Bantul, Sabtu (6/5/2023).

Melalui sosialisasi ini, jemaah haji mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran kebugaran serta penyampaian informasi mengenai penyelenggaraan kesehatan haji mulai dari pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan, vaksinasi haji, dan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah haji hingga kembali ke tanah air.

Jemaah haji diharapkan mengetahui faktor risiko yang ada pada diri sendiri dan faktor risiko lain yang akan dihadapi saat menjalankan ibadah haji nanti seperti cuaca panas, kelembaban udara yang rendah, budaya yang berbeda, kondisi tempat tinggal, makanan, dan jarak antara pondokan yang jauh dari Masjidil Harom.

Liliek juga berpesan agar para jemaah haji dalam melakukan ibadah sunah seperti umrah dan ziarah tetap memperhatikan kondisi kesehatannya. “Jemaah diharapkan fokus untuk menjalankan rukun haji dan tidak memaksakan diri dalam menjalankah ibadah sunah,” ucap Liliek.

 


Kemenkes Siap Beri Pelayanan Selama Penyelenggaraan Haji

Petugas Kesehatan membantu jemaah haji yang alami luka bakar. Foto: Kemenkes

Selanjutnya untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan kebutuhan aspek kesehatan bagi jemaah di Arab Saudi. Bidang kesehatan siap melayani para jemaah haji selama penyelenggaraan haji.

“Kami sudah menyiapkan petugas dan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas, dinas kesehatan di kabupaten/kota, embarkasi/debarkasi haji, di perjalanan (dalam kloter) termasuk di Tanah Suci. Selain itu, disiapkan juga rumah sakit bagi jemaah haji Indonesia yang dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis termasuk dokter spesialis serta mobil ambulans,” pungkas Liliek.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya