Liputan6.com, Banten - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten menuding bus pelat merah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang menjadi penyebab terbakarnya kapal feri KMP Royce 1 pada Sabtu sore, 6 Mei 2023 sekitar pukul 15.30 WIB kemarin.
Kapal feri bermuatan ratusan penumpang itu berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Namun di dekat Pulau Tempurung, kapal berwarna biru putih itu terbakar dan mengeluarkan asap pekat.
Advertisement
"Kota Cilegon kalau enggak salah. Saya kurang paham tapi kayaknya Kota Cilegon," ujar Kepala BPTD Wilayah VII Banten Handjar Dwi Antoro kepada awak media, Minggu (7/5/2023).
Sampai saat ini Handjar masih menduga bus itulah yang menyebabkan kebakaran di dalam kapal KMP Royce 1 yang memuat ratusan penumpang. Institusi di bawah Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini akan menginvestigasi secara pasti, mengapa bisa timbul api di bus pelat merah tersebut.
"Sampai saat ini kami masih menduga penyebab kebakaran datangnya dari mobil bus sedang, tapi nanti akan dilakukan investigasi lebih lanjut," terangnya.
Perbedaan jumlah penumpang juga disampaikan oleh Handjar. Versi BPTD, penumpang di KMP Royce 1 berjumlah 304 orang dengan 79 kendaraan. Sedangkan yang hangus terbakar sebanyak sembilan unit.
Sebelumnya, Plh Sekda Banten, Virgojati menyebut ada 430 penumpang. Kemudian Basarnas menjumlah total ada 456 orang.
Jumlah berbeda juga disampaikan Polda Banten yang mengatakan ada 140 penumpang. "Tercatat jumlah penumpang 304, dan krunya 32. Jadi semuanya selamat tidak ada korban jiwa, ada beberapa yang memang sesak napas dan sakit kepala, tapi semua sudah teratasi," kata Handjar.
Dramatisnya Pemadaman dan Penyelamatan Penumpang KMP Royce
Terbakarnya kapal Feri KMP Royce 1 yang berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni pada Sabtu sore, 06 Mei 2023, menyisakan ketegangan bagi petugas di kapal tugboat (TB) yang turut memadamkan kobaran api serta mengevakuasi penumpang.
Sabtu itu, 06 Mei 2023, kondisi komunikasi di radio antar kapal dan operatornya terjadi seperti biasa. Hingga saat sore hari, awak KMP Royce memberitahu adanya kepulan asap di dalam kapal dan meminta pertolongan.
Siaran radio komunikasi itu juga di dengar oleh operator radio atau dispatcher PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) di channel 16. Sekitar pukul 14.50 wib, terdengar ada pertanyaan dari kapal Feri lainnya yang menanyakan kepulan asap di KMP Royce, kemudian dijawab oleh operator bahwa ada api dan sedang berusaha dipadamkan.
Tak selang berapa lama, sekitar pukul 15.05 wib, Royce 1 meminta bantuan kepada kapal terdekat untuk memadamkan kobaran api yang semakin membesar, serta membantu proses evakuasi penumpang.
"Dispatcher PCM mendengar broadcast VTS, telah terjadi kebakaran di area pintu masuk penyebrangan Feri Merak. Nama kapal KMP Roice 1. Dari AIS, terdeteksi di posisi Lat: 05 - 55.56 LS, Long: 105 - 56.46 BT," ujar Muhammad Willy, Dirut PT PCM, Minggu (7/05/2023).
Tugboat milik BUMD Pemkot Cilegon, TB Martha Venture dan TB Martha Green yang berada di Dermaga Indahkiat, serta TB Gunung Santri di Dermaga Krakatau Bandar Samudera (KBS) diperintahkan menuju lokasi kapal terbakar secepat mungkin, untuk menyelematkan penumpang dan memadamkan kobaran api.
Advertisement