Kronologi Kecelakaan Bus di Guci Tegal Versi Wali Kota Tangsel

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan kronologi kecelakaan bus pariwisata yang menimpa 36 warganya saat tengah berziarah di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu pagi (7/5/2023).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 07 Mei 2023, 20:55 WIB
Kecelakaan Bus di Kawasan Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah. (Dok. Tangkapan Layar Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengungkapkan kronologi kecelakaan bus pariwisata yang menimpa 36 warganya saat tengah berziarah di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu pagi (7/5/2023).

"Jadi gini, yang berangkat itu ada dua bis dengan jumlah peserta ziarah ada 107 orang, di dalam bis 1 ada 54 orang, sisanya bis 2 ada 53 orang. Kemudian, yang mengalami kecelakaan itu ada di bus pertama," ungkap Wali Kota Tangsel.

Namun tidak semua penumpang di bus pertama menjadi korban. Dari sebanyak 54 orang penumpang, ada sekitar 35 yang sudah naik ke atas bus pertama. Karena sebelum kejadian, posisinya bus sedang istirahat dan para penumpang diminta untuk segera naik.

"Tetapi dari 54 orang penumpang itu, enggak semua di dalam bis. Karena posisinya sedang dalam istirahat, jadi penumpang sebagian ada yang pipis dulu, atau yang lain," kata Benyamin.

Sementara dari keterangan yang didapatnya, penumpang sebagian sudah di dalam kabin dengan posisi mesin bus menyala karena untuk menyalakan AC. Saksi juga menyebut rem tangan telah difungsikan dan ban bus diganjal.

Hanya saja karena mesin diesel ditambah kondisi gigi netral, ada getaran yang mendorong roda untuk bergerak. Akibatnya, bus melaju sendiri di medan yang menurun hingga terperosok masuk ke dalam jurang. 

"Tapi selanjutnya kami menyerahkan ke penangan Satlantas Polres Tegal," kata Benyamin.

 


35 Orang Terluka dan 1 Meninggal Dunia

Kecelakaan bus wisata di Guci, Slawi, Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tangkapan layar)

Kecelakaan bus itu pun menyebabkan 35 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.

"Dari 35 orang itu, kebanyakan luka lecet, sobek dan benturan benda tumpul karena bis terguling. Ada korban patah tangan dan kaki, cedera berat seperti kepala kena benturan, ini yang butuh perawatan agak intens di Rumah Sakit Soeselo Slawi, karena harus CT Scan," kata Benyamin.

Sementara sebanyak 30 korban lainnya yang mengalami luka ringan, jika sudah diperbolehkan pulang malam ini, maka akan diangkur menggunakan ambulans milik Pemkot Tangerang Selatan.

"Rencananya malam ini bila 30 korban dinyatakan boleh pulang, akan dibawa pulang menumpang 22 ambulans yang sudah disiapkan," kata Benyamin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya