Liputan6.com, Jakarta Bus yang terbakar di KMP Royce 1 ternyata milik Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan mengantar rombongan nikah ke daerah Lampung. Hal itu setelah dilakukan pengecekan ulang yang dilakukan oleh Kepala BPTD Wilayah VIII, Handjar Dwi Antoro yang sebelumnya menyatakan bus penyebab KMP Royce terbakar tersebut milik Pemkot Cilegon.
"Kementrian Perdagangan Jakarta Pusat, mau nganter rombongan nikah," ujar Handjar Dwi Antoro, Senin (08/05/2023).
Advertisement
Penyebab bus kementerian itu terbakar masih diselidiki oleh tim gabungan, sehingga belum bisa disimpulkan penyebab pastinya, apakah ada human error atau faktor lainnya.
Sedangkan untuk kelaikan kapal, institusi dibawah Dirjen Hubdat, Kemenhub itu memastikan bahwa KMP Royce telah dilakukan pemeriksaan atau ramcek.
"Saya tidak bisa menyimpulkan human error atau kesalahan teknis, hasil audit yang menentukan," terangnya.
Kini, bus berplat nomor B 7247 IO berwarna silver itu telah menjadi bangkai. Sedangkan kapal nya, KMP Royce 1, pada Minggu sore, 07 Mei 2023, telah berhasil sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak.
Saat kebakaran terjadi, Handjar memastikan kapal tidak melebihi muatan. Sedangkan data yang diperoleh BPTD Wilayah VIII Banten, jumlah penumpang ada 304 penumpang dengan 79 unit kendaraan.
Data tersebut berbeda yang disampaikan oleh Plh Sekda Banten, Virgojati, berjumlah 430 orang, Polda Banten menyebut 140 orang, dan Basarnas Banten mengatakan ada 456 penumpang.
"Berdasarkan laporan manifes yang dilaporkan Syahbandar, jumlah penumpang 304, krunya 32, jadi semua selamat tidak ada korban jiwa. Dari sisi kapasitas tidak terlampaui, kapal ini bisa mengangkut 144 kendaraan, ini mengangkut hanya 79," jelasnya.
Penegasan itu pun disampaikan oleh Pemkot Cilegon yang menyatakan bahwa seluruh bus milik pemerintah dalam kondisi utuh dan tidak ada yang melakukan pelayaran.
"Saya tegaskan, tidak ada bus milik Pemkot Cilegon yang melakukan perjalanan ke Lampung apalagi sampai menyebabkan kebakaran di KMP Royce I," ujar Didin Maulana, Kepala Dinas Kominfo Kota Cilegon, Senin (08/05/2023).
BPTD Banten Tuding Bus Pemkot Cilegon Penyebab Terbakarnya KMP Royce 1
Sebelumnya, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten menuding bus pelat merah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang menjadi penyebab terbakarnya kapal feri KMP Royce 1 pada Sabtu sore, 6 Mei 2023 sekitar pukul 15.30 WIB kemarin.
Kapal feri bermuatan ratusan penumpang itu berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Namun di dekat Pulau Tempurung, kapal berwarna biru putih itu terbakar dan mengeluarkan asap pekat.
"Kota Cilegon kalau enggak salah. Saya kurang paham tapi kayaknya Kota Cilegon," ujar Kepala BPTD Wilayah VII Banten Handjar Dwi Antoro kepada awak media, Minggu (7/5/2023).
Sampai saat ini Handjar masih menduga bus itulah yang menyebabkan kebakaran di dalam kapal KMP Royce 1 yang memuat ratusan penumpang. Institusi di bawah Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini akan menginvestigasi secara pasti, mengapa bisa timbul api di bus pelat merah tersebut.
"Sampai saat ini kami masih menduga penyebab kebakaran datangnya dari mobil bus sedang, tapi nanti akan dilakukan investigasi lebih lanjut," terangnya.
Advertisement
Kondisi 30 Penumpang KMP Royce yang Tiba di Bengkulu Minggu Malam
Sebanyak 30 penumpang kapal feri KMP Royce 1 yang terbakar di Perairan Alur penyeberangan Pelabuhan Merak - Bakauheni pada Sabtu (6/5) pukul 15.30 WIB akan tiba di Bengkulu pada Minggu malam (7/5).
Bagian Penjualan Tiket PO Putra Rafflesia di Bengkulu, Yandri Adi, menerangkan, 30 penumpang KMP Royce 1 tersebut merupakan warga Kota Bengkulu yang berangkat dari Bandung, Jawa Barat, dengan menggunakan bus Putra Rafflesia.
"Untuk semua kru dan penumpang selamat dengan total 30 orang dan malam ini semuanya akan tiba di Bengkulu," kata dia di Kota Bengkulu, Minggu, dikutip Antara.
Ia menyebutkan bahwa saat terjadinya kebakaran kapal terdapat dua bus Putra Rafflesia yang berisi 25 penumpang dan lima kru.
Kondisi bus pasca-peristiwa kebakaran KMP Royce 1 belum diketahui pasti dan pihaknya masih menunggu informasi dari Basarnas dan dinas terkait. Sebelumnya KMP Royce 1 terbakar di Perairan Alur Penyeberangan Merak – Bakauheuni.
Kapal tersebut memiliki Nomor MMSI 525100336 dengan jumlah penumpang 456 orang. Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan atau SAR Nasional (Basarnas) Banten melakukan evakuasi KMP Royce 1 dengan menggunakan Rescue CAR, KN SAR Tetuka,RIB 02 Banten, Kapal Patroli Polairud, Kapal Patroli Lanal Banten, Kapal Patroli KPLP, dan kapal nelayan.
"Semua penumpang itu selamat dan dipastikan tidak ada korban jiwa, sehingga Operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan unsur yang terlibat dikembalikan kesatuannya masing- masing," kata Kepala Operasi Basarnas Banten Heru dalam keterangan tertulis.