Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Senin (8/5/2023).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup koreksi 0,8 persen ke posisi 6.787 disertai dengan tekanan jual pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Ia menilai, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave © dari wave (ii) meski berpeluang menguat tetapi cenderung terbatas untuk menguji 6.803-6.822.
Advertisement
“Selama IHSG belum mampu menembus 6.971 sebagai resistancenya, IHSG rawan terkoreksi kembali ke rentang 6.673-6.705,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.735,6.696 dan level resistance 6.961,6.987.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal dan breakdown support moving average (MA) (50,100) tetapi dengan longer lower shadow dan volume rendah yang menunjukkan potensi teknikal rebound.
“Jika mampu breakout resistance garis MA (50,100) maka berpeluang untuk melanjutkan kenaikan dan menguji resistance garis MA200,” ujar dia.
Ia menambahkan, jika tidak mampu breakout resistance garis MA (50,100) maka berpeluang untuk kembali melemah dan tutup gap bawah pada Maret 2023. "Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700-6.850,” tulis dia.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), PT MD Pictures Tbk (FILM), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness
Saham BRIS ditutup flat ke 1.750 dan masih mampu berada di atas MA20. Selama BRIS masih mampu berada di atas 1.680 sebagai stoplossnya, posisi BRIS saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5. Hal tersebut akan lebih terkonfirmasi bila BRIS mampu break resistance di 1.820.
Buy on Weakness: 1.715-1.740
Target Price: 1.855, 1.900
Stoploss: below 1.680
2.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL ditutup terkoreksi 0,8 persen ke 1.815 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Selama EXCL masih mampu bergerak di atas 1.695 sebagai stoplossnya, maka posisi EXCL saat ini sedang berada di awal wave (1) dari wave [C]," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.755-1.790
Target Price: 1.870, 2.070
Stoploss: below 1.695
3.PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) - Buy on Weakness
Saham RALS ditutup menguat 2,5 persen ke 625 pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Selama RALS masih mampu bergerak di atas 600 sebagai stoplossnya, maka posisi RALS saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 3 dari wave (C).
Buy on Weakness: 610-625
Target Price: 650, 680
Stoploss: below 600
4.PT Samudra Indonesia Tbk (SMDR) - Spec Buy
Saham SMDR ditutup flat ke 366 tetapi masih didominasi dengan volume penjualan. Selama SMDR masih terjaga di atas 344 sebagai stoplossnya, maka posisi SMDR saat ini berada di awal wave [iii] dari wave C.
Spec Buy: 354-362
Target Price: 392, 414
Stoploss: below 344
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 5 Mei 2023
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03 persen pada kuartal I 2023 belum mampu angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, (5/5/2023).
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 0,82 persen ke posisi 6.787,63. Indeks LQ45 terpangkas 0,76 persen ke posisi 945,04. Mayoritas indeks acuan melemah. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.851,58 dan terendah 6.733,77.
Sebanyak 374 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham menguat dan 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.140.580 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.677.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) merosot kecuali indeks sektor saham keuangan naik 0,23 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,30 persen. Sementara itu, sektor saham energi melemah 1,62 persen, sektor saham basic tergelincir 2,18 persen. Sedangkan sektor saham industri merosot 2,20 persen, dan catat koreksi terbesar.
Adapun sektor saham nonsiklikal susut 0,22 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,06 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,16 persen, sektor saham properti susut 0,07 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,04 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,53 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 5 Mei 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Bursa saham Asia yang beragam ini seiring kekhawatiran krisis perbankan Amerika Serikat kembali menyala di wall street.
Kekhawatiran krisis perbankan tersebut juga membawa tiga indeks acuan melemah dalam empat hari berturut-turut.
Mengutip CNBC, di Australia, indeks ASX 200 naik 0,37 persen ke posisi 7.220. Pergerakan indeks saham acuan itu didorong sentimen investor mencerna pernyataan Reserve Bank of Australia mengenai kebijakan moneter.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,38 persen, memimpin kenaikan di wilayah tersebut. Di China, indeks Shanghai melemah 0,48 persen ke posisi 3.334,5 dan indeks Shenzhen terpangkas 0,83 persen ke posisi 11.180,87.
Sementara itu, indeks Caixin Services Purchasing Managers pada April 2023 turun menjadi 56,4 dari pembacaan pada Maret di posisi 57,8, tetapi masih masuk tahap ekspansi. Sementara itu, PMI manufaktur Caixin jatuh ke wilayah kontraksi.
Adapun bursa saham Jepang dan Korea Selatan libur pada Jumat pekan ini. Di Amerika Serikat, wall street kompak tertekan pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks Dow Jones melemah 0,86 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,72 persen dan indeks Nasdaq merosot 0,49 persen. Dengan indeks saham acuan yang melemah pada perdagangan Kamis pekan ini membawa indeks Dow Jones berbalik arah melemah 0,06 persen.
Advertisement