Swedia Bikin Jalanan yang Bisa Buat Ngecas Baterai Mobil Listrik

Swedia akan jadi negara pertama yang akan membangun jalanan dengan aliran listrik pertama di dunia pada 202

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Mei 2023, 18:04 WIB
Swedia Bikin Jalanan yang Bisa Dipakai Nge-Cas Mobil Listrik (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Swedia akan jadi negara pertama yang akan membangun jalanan dengan aliran listrik pertama di dunia pada 2025. Sistem yang disebut electric road system itu memungkinkan untuk bisa mengisi baterai kendaraan listrik saat mobil melaju di atasnya.

Disitat dari Carscoops, Senin (8/5/2023), jalan raya yang dipilih adalah E20, terletak di tengah kota-kota besar Swedia, seperti Stockholm, Gothenburg, dan Malmo.

Rencana pertama, jalanan yang dialiri listrik ini akan terbentang sejauh lebih dari 3.000 km.

Swedia sendiri telah menjadi pelopor dalam pengujian jalan raya berlistrik, dan telah menguji tiga konsep.

Pada 2016, bentangan jalan sepanjang 2 km di Gavle, Swedia tengah, telah dibuka yang menggunakan jalur listrik di atas yang memungkinkan kendaraan berat bisa mengisi ulang baterai menggunakan pantograf.

Selanjutnya, jalan sepanjang 1,6 km di Gotland yang dialiri listrik menggunakan kumparan yang ditempatkan di bawah aspal. Lalu, pada 2018, Trafikverket memperkenalkan rel pengisian daya pertama di dunia, dengan jarak 2 km yang memungkinkan truk listrik yang bergerak untuk menambah daya.

Sementara itu, dengan teknologi pengisian daya di jalan raya ini, tidak hanya akan memperluas jangkauan mobil listrik tapi juga dapat menghasilkan model yang lebih murah karena penggunaan baterai yang lebih kecil.


Pilihan efisiensi

Menurut peneliti, hanya 25 persen dari jaringan jalan Swedia yang perlu dialiri listrik untuk memberikan pilihan yang paling efisien.

Euro News juga melaporkan, bahwa Swedia telah bermitra dengan Jerman dan Perancis untuk berbagi pengalaman dan penelitian. Sedangkan Inggris, Amerika Serikat, dan India juga menggandakan upaya untuk membangun jalan listrik.

 

Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya