Liputan6.com, Jakarta - Penutupan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) mulai berdampak terhadap keterisian kamar atau okupansi untuk hotel dan restoran di Kota Bogor. Jalan Otista ditutup sejak 1 Mei dan berlangsung sampai Desember 2023 atau selama 8 bulan, menyusul dibangunnya jembatan di ruas jalan tersebut.
Lalu lintas pun kini mulai dialihkan ke ruas jalan lain.
Advertisement
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan rekayasa lalu lintas imbas penutupan Jalan Otto Iskandar Dinata mulai memengaruhi keterisian kamar hotel dan kunjungan restoran di Kota Hujan.
"Pengaruh banget. (Sepekan ini) Untuk hotel 50 persen dan restoran 30-40 persen penurunannya," kata Yuno, Senin (8/5/2023).
Biasanya, lanjut Yuno, tingkat kunjungan tamu hotel di akhir pekan rata-rata mencapai 80-85 persen. Tak berbeda jauh dengan hari biasa, okupansi terisi dikisaran 80-90 persen.
"Setelah adanya ini ada penyesuaian, pada turun okupansinya. Segmen market dari pemerintahan, corporate, perorangan maupun keluarga di reschedule," jelasnya.
Yuno mengungkapkan calon tamu hotel dan pengunjung restoran menurun karena untuk menghindari kemacetan di Kota Bogor imbas pengalihan arus lalu lintas. Sejak pengalihan arus lalu lintas, sebagian ruas jalan di Kota Bogor cenderung macet parah.
"Kalau dari luar Kota Bogor menghindari ke Kota Bogor dulu, kalau yang dalam kota memilih menghindari keluar rumah dulu, dengan adanya pengalihan arus ini," ungkap Yuno.
Dampak Kunjungan ke Kebun Raya Bogor Usai Jalan Otista Ditutup
Tak hanya hotel dan restoran, kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Bogor (KRB) pun mulai mengalami penurunan selama sepekan ini.
General Corporate Communication PT. Mitra Natura Raya (MNR) selaku pengelola Kebun Raya Bogor, Zaenal Arifin mengungkapkan, penurunan jumlah kunjungan wisatawan terlihat di pintu masuk utama atau berseberangan dengan Lawang Suryakancana.
"Pantauan kami di weekend kemarin Sabtu dan Minggu, untuk pintu sangat berpengaruh, karena penutupan berada persis tak jauh dari pintu 1 atau depan Surken (Lawang Suryakancana), pengunjung agak landai," ungkap Zaenal, Senin, 8 Mei 2023.
Zaenal menambahkan, jumlah kunjungan saat hari biasa kemarin mengalami penurunan sekitar 5% dari biasanya. Sedangkan untuk akhir pekan kemarin penurunannya mencapai 20%.
"Jadi untuk jumlah pengunjung di weekend kemarin mencapai 4000 orang dari biasanya 5000 orang. Sedangkan di weekday mencapai 1500 orang dari biasanya 2000 pengunjung," imbuhnya.
Namun ia memprediksi, pengunjung akan menyesuaikan yaitu masuk melalui pintu 3 depan Rumah Sakit Siloam atau Plaza Lippo Keboen Raya.
"Sesuai prediksi kami, pengunjung baik itu pejalan kaki, roda dua maupun roda empat terpusat menuju pintu 3 yang ada di Siloam," jelas Zaenal.
Advertisement
Pintu Masuk Kebun Raya Bogor Dipindah Imbas Jalan Otista Ditutup Selama 8 Bulan
Jalan Otista ditutup mulai Senin 1 Mei hingga Desember 2023 atau selama 8 bulan. Penutupan jalan dilakukan karena ada pembangunan jembatan di ruas jalan tersebut.
Melihat kondisi tersebut, pintu masuk utama Kebun Raya Bogor akan dipindah imbas lalu lintas menuju Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) ditutup dan dialihkan.
"Kita lihat selama sepekan ini untuk bisa menentukan apakah pintu utama dipindah ke pintu 3 tepat di seberang Mal Keboen Raya atau ke pintu 4 yang dekat dengan underpass (IPB)," kata General Corporate Communication PT Mitra Natura Raya (MNR), Zaenal Arifin, Selasa (2/5/2023).
Pihak MNR selaku pengelola Kebun Raya Bogor juga akan menyiapkan alternatif kantung parkir pengunjung untuk menyesuaikan pemindahan pintu masuk utama. Ada dua lokasi tempat parkir yang sudah direncanakan yaitu di kawasan gedung Alumni IPB atau yang saat ini digunakan shelter Bus Damri dan gedung parkir Mal Lippo Keboen Raya.
"Kantung parkir di sana (Damri) untuk pengunjung yang masuk lewat pintu 4 dan gedung parkir Mal Lippo Keboen Raya untuk wisatawan yang masuk lewat pintu 3," terangnya.
Zaenal mengatakan skema rekayasa lalu lintas yang diberlakukan sejak Senin malam belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor. Hanya saja pengunjung harus menggunakan jalur lain dengan jarak tempuh lebih jauh untuk mencapai pintu masuk utama.
"Hari ini masih masuk lewat pintu utamanya. Cuma yang dari Jakarta langsung masuk lewat pintu 3," pungkasnya.